LHOKSEUMAWE | ACEHKITA.COM — Relawan Perempuan untuk Kemanusiaan (RPuK) bersama sejumlah anak muda melakukan napak tilas situs pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) di tiga lokasi di Aceh Utara dan Lhokseumawe, Selasa (18/9).
“Lokasi yang dipilih adalah lokasi yang selama ini masih jarang sekali dikunjungi,” sebut Sekretaris Eksekutif RPuK, Leila Juari.
Napak tilas situs pelanggaran HAM tersebut, sebutnya, dalam rangka memperingati hari perdamaian dunia yang jatuh pada 21 September dengan mengusung tema “Bersama Pemuda Kita Mengenang Sejarah”.
Ia menjelaskan, lokasi yang dikunjungi di Aceh Utara adalah kuburan massal di Buket Seuntang, Kecamatan Lhoksukon dan lokasi penyiksaan di Gampong Simpang IV, Simpang Keuramat. Sedangkan di Lhokseumawe mengunjungi Kubu Sembilan (Kubu Sikureung) di Gampong Buloh, Kecamatan Blang Mangat.
Leila berharap dengan mengunjungi langsung lokasi pelanggaran HA, kelompok muda akan mampu memberi warna tersendiri bagi ingatan mereka dalam mempelajari sejarah konflik di Aceh.

Zulfikar Muhammad dari Koalisi NGO HAM yang turut mendampingi pemuda selama napak tilas berlangsung, mengatakan konflik Aceh sudah berakhir pada tahun 2005, namun masih banyak peristiwa masa lalu belum diketahui oleh generasi muda Aceh saat ini.
Kegiatan napak tilas ini, sebut Leila, diselenggarakan oleh RPuK melalui Program Peduli bekerja sama dengan Indonesia untuk Kemanusiaan (IKa) di bawah koordinasi Kementerian Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan.[]