Monday, May 6, 2024
spot_img

Pemerintah Setuju Arun Jadi Terminal Gas

LHOKSEUMAWE | ACEHKITA.COM – Vice President PT Arun NGL Fuad Buchari mengatakan, pemerintah pusat baru-baru ini sudah setuju kilang Arun dijadikan sebagai terminal gas.

“Jika hal ini benar-benar terlaksana, maka manfaatnya akan dirasakan oleh masyarakat Aceh, bukan PT Arun,” kata Fuad Buchari saat menyampaikan sambutan pada penyerahan hadiah bagi pemenang lomba menulis artikel yang digelar AJI Kota Lhokseumawe bekerjasama dengan PT Arun.

Proses pengalihan revitalisasi Arun sebenarnya sudah dimulai dipikirkan sejak 2007. Namun, karena Belawan juga ingin membangun terminal gas, maka perjuangan ini butuh waktu yang lama. Padahal, kata dia, Belawan belum punya apa-apa untuk bisa dijadikan sebagai terminal gas.

“Sedangkan Arun sudah sangat siap untuk revitalisasi ini, karena didukung oleh kilang Arun yang sudah ada, dan hanya butuh beberapa tambahan saja, agar kilang Arun bisa direceiving menjadi terminal gas, jika berakhirnya kontrak LNG Arun ke Korea pada 2014 nanti,” ingat Fuad.

Pertamina, menurut Fuad, ditunjuk pemerintah sebagai pelaksana alih fungsi ini, juga sudah siap untuk menjalankan segala sesuatu yang dibutuhkan dalam kerangka mempersiapkan Arun sebagai terminal gas.
“Sebab, jika Arun menjadi terminal gas, bukan hanya keterseddiaan gas untuk perusahaan yang ada di Aceh terpenuhi, namun juga dapat menampung tenaga kerja baru, dan dapat menumbuhkan perekonomian daerah,” kata Fuad.

Jika rencana ini terwujud, Arun juga bisa menghasilkan 220 MW listrik, yang mampu memenuhi kebutuhan listrik Aceh. Selain itu, Fuad mengatakan, jika pemerintah mau memanfaatkan 11 turbin Arun, maka kapasitas listrik yang akan dihasilkannya mencapai 900 MW. “Maka Aceh akan surplus listrik dan bisa menyalurkannya untuk provionsi lain di Sumatera,” imbuhnya.

Kecuali itu, Fuad Buchari juga menyampaikan, paska berakhirnya produksi gas Arun, pemerintah daerah bisa menggunakan pelabuhan PT Arun yang berbobot mati 60.000 ton itu, untuk dipakai sebagai pelabuhan daerah.
“Sehingga pemerintah daerah tidak perlu lagi membangun pelabuhan baru yang memakan biaya besar,” tuturnya.

Bahkan, katanya, Arun juga bisa dijadikan sebagai pusat cadagan minyak nasional, selain yang ada di Kalimantan. Namun, ingatnya, semua itu harus ada dukungan dari semua stake holder yang ada di Aceh.

Sementara itu, Pj Walikota Lhokseumawe, Arifin Abdullah mengatakan, Pemko Lhokseumawe sudah siap menerima alih fungsi Arun menjadi terminal gas. “Namun yang terpenting dari revitalisasi ini adalah, bagaimana masyarakat Lhokseumawe harus bisa hidup sejahtera,” katanya.

Menurut Arifin, saat ini Kota Lhokseumawe punya 12.000 orang pengangguran. Jadi, katanya, bagaimana angka sebesar itu bisa menyusut dengan adanya alih fungsi Arun ini nantinya. Begitu juga dengan ekonomi daerah, harus lebih bergairah lagi di masa yang akan datang.

“Saya berharap, agar warga Kota Lhokseumawe siap menerima alih fungsi Arun, dan mari sama-sama kita menjaga aset yang sangat berharga ini,” ajak Arifin yang baru dua bulan menjadi Pj Walikota ini, menggantikan Munir Usman.

Dia juga mengajak masyarakat Kota Lhokseumawe agar mengedepankan agama dalam menghadapi alih fungsi Arun menjadi terminal gas nantinya. Sebab, ingatnya, tanpa agama, akan banyak menimbulkan perselisihan antarsesama. []

Redaksi
Redaksihttp://www.acehkita.com
ACEHKITA.COM hadir sejak 19 Juli 2003. Kami bisa dihubungi via @acehkita, redaksi[at]acehkita[dot]com

Baca Tulisan Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Stay Connected

0FansLike
21,903FollowersFollow
24,500SubscribersSubscribe
- Advertisement -

TERBARU