BANDA ACEH | ACEHKITA.COM– Anggota Komisi-E DPR Aceh Tgk Mahyaruddin Yusuf meminta Pemerintah Aceh menghargai Hari Tasyrik dengan menambah hari libur Idul Adha 1434 Hijriah menjadi empat hari.
Hal ini disampaikan politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tersebut menanggapi surat edaran Gubernur Aceh Zaini Abdullah bernomor 061.2/49599 tanggal 4 Oktober 2013 terkait dengan ketentuan libur dalam rangka Idul Adha 1434 Hijriah bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Aceh.
Dalam surat edaran ditujukan kepada para Kepala Satuan Kerja Perangkat Aceh (SKPA) para staf ahli, para asisten Setda Aceh dan para bupati/walikota tersebut, mengatur bahwa libur bersama berlaku satu hari setelah hari raya Idul Adha pada tanggal 15 Oktober 2013. Artinya, PNS diberikan tambahan hari libur selama satu hari yaitu Rabu 16 Oktober 2013.
Tgk Mahyaruddin Yusuf pun mengusulkan kepada Pemerintah Aceh menambah hari libur Idul Adha menjadi empat hari. Khususnya untuk menghargai Hari Tasyrik.
“Pada hari itu, berpuasa saja tidak boleh, begitunya Rasulullah memuliakan Hari Tasyrik,” kata Tgk Mahyaruddin, Rabu (9/10/2013).
Hari Tasyrik, kata dia, adalah hari penuh kemuliaan bagi umat Islam, yaitu tiga hari setelah hari Idul Adha atau tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah.
Pada hari itu, jamaah haji sedang melaksanakan ritual melempar jumrah, dan hari dimana umat Islam di seluruh dunia tengah sibuk menyembelih hewan kurban.
Harusnya, pemerintah Aceh bisa menghargai Hari Tasyrik dengan menambah hari libur menjadi empat hari, supaya kaum muslimin di daerah ini bisa mualiakan dan membesarkan hari tersebut, sebagaimana pernah dilakukan oleh Rasulullah.
Apalagi, Aceh melaksanakan syariat Islam, maka sudah sepantasnya pemerintah Aceh dan jajarannya memberikan penambahan hari libur supaya masyarakat, khusunya mereka yang kebetulan berprofesi bagai abdi masyarakat untuk bisa memualikan Hari Tasyrik.[]