BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Limabelasan mahasiswa yang menamakan diri Gerakan Mahasiswa PedulI Rakyat Subulussalam berunjukrasa di Bundaran Simpang Lima Banda Aceh, Jumat (9/3) pagi. Mereka menuntut pemerintah Aceh untuk menyetop izin hak guna usaha atas lahan.
Aksi yang dimulai sekitar pukul 10.30 WIB tidak menimbulkan kemacetan. Terlihat polisi berpakaian lengkap berjaga-jaga. Mereka juga sejumlah spanduk dan poster yang berisikan tuntutan.
Koordinator Lapangan R. Kamba Kombih menyebutkan, dalam beberapa tahun terakhir marak muncul konflik pertanahan di Aceh. Karenanya, sudah sepatutnya pemerintah Aceh dan pemerintah kabupaten/kota di Aceh untuk tidak lagi memberikan izin kepada investor dari luar yang berkedok investasi di bidang perkebunan dan pertambangan.
Kamba menambahkan, di Subulussalam, daerah yang baru dimekarkan ini seharusnya sumber daya alamnya harus terus dijaga untuk kesejahteraan dan keberlangsungan hidup generasi ke depan.
“Kesejahteraan masyarakat di sekitar perusahan juga tidak mampu ditingkatkan,” kata Kamba.
Ia mengatakan mereka meminta walikota Subulussalam untuk menyetop dan tidak lagi memberikan izin lokasi dan merekomendasikan izin HGU di Kota Subulussalam. Mereka juga meminta pemerintah Aceh dan BPN Aceh untuk tidak lagi mengeluarkan izin HGU di daerah tersebut. []