BIREUN | ACEHKITA.COM — Sejumlah PNS Pemkab Bireuen mempertanyakan keterlambatan pembayaran gaji ke-13. Padahal untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, sejumlah pegawai mulai berhutang.
“Saya harus berhutang untuk kebutuhan sekolah tiga orang. Coba gaji ke-13 tidak ditunda pembayarannya, saya tentu tidak kelimpungan seperti ini,” keluh seorang guru sebuah SMP di Kecamatan Samalanga, Senin (13/7).
Selain persoalan gaji 13, sejumlah guru di Bireuen juga mengeluhkan rapel gaji Januari hingga Maret yang belum dibayar. “Kenapa kalau persoalan gaji dan rapel, Bireuen selalu terlambat membayarnya. Maunya menyangkut dengan hak pegawai seperti kami ini, jangan ditahan-tahan,” ujar guru SD di Kota Bireuen yang berstatus honorer.
M Jafar, Ketua Koalisi Barisan Guru Bersatu (Kobar GB) Bireuen, mengharapkan agar gaji 13 maupun rapel guru SD segera dituntaskan. “Karena ini menyangkut kepentingan hak pegawai, untuk keperluan kehidupan sehari-hari dan pendidikan anak-anak mereka,” tegasnya.
Sementara kalangan DPRK Bireuen mendesak Pemkab untuk segera bisa membayar gaji 13 PNS di Bireuen. Diingatkan, jika hingga bulan Juli gaji 13 belum juga dibayar, maka akan menjadi persoalan serius.
“Kami akan minta pertanggungjawaban eksekutif dan membawa persoalan ini dalam Lembaran Kerja Pertanggungjawaban Jabatan (LKPJ) 2008, yang akan dibahas dalam waktu dekat ini,” tegas Yusri Abdullah, anggota Komisi C.[]