MEULABOH | ACEHKITA.COM — Gempa 7,2 pada skala Richter yang mengguncang Aceh Minggu siang, tidak hanya menyisakan trauma bagi orang dewasa tapi juga anak-anak. Di Meulaboh, puluhan pelajar enggan masuk sekolah, karena takut gempa susulan dan ancaman tsunami.
“Ada 41 siswa tidak masuk mungkin hari ini, anak-anak masih trauma,” kata Kasmuddin, Kepala SMPN 1 Meulaboh Senin (10/5). “Ini termasuk tinggi dibanding hari biasa yang hanya 10 orang.”
Menurut Kasmuddin meski pascatsunami tahun 2004 silam siswanya pernah mengikuti simulasi, namun trauma gempa sulit hilang dari siswanya. “Selain simulasi kita terus beri pengarahan, tapi kita bisa pahami ini,” katanya.
Pantauan acehkita.com kondisi serupa juga terjadi di beberapa sekolah, terutama sekolah yang berdekatan dengan laut seperti SDN 6 Meulaboh. Meski demikian secara umum proses belajar mengajar berjalan normal. Senin pagi siswa telah hadir ke sekolah dan mengikuti upacara.
Kondisi serupa juga terjadi pada aktivitas nelayan di Bumi Teuku Umar itu. Mereka memilih tidak melaut karena takut ancaman ombak. “Kalau boat pukat tetap ke laut tapi boat pancing banyak yang tidak,” kata Amri (30), nelayan yang ditemui di Tempat Pelelangan Ikan Meulaboh. []