BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Usulan agar Komisi Independen Pemilihan kembali membuka masa pendaftaran calon ditanggapi enteng calon gubernur yang diusung tiga partai politik. Calon gubernur Muhammad Nazar mempersilakan Komisi Pemilihan membuka kembali pencalonan, tapi harus sesuai dengan aturan hukum.
“Tidak perlu dihalang-halangi, yang penting sesuai dengan aturan hukum,” kata Nazar yang juga masih menjabat sebagai wakil gubernur Aceh, di hadapan lebih 400 pendukungnya di Banda Aceh, Kamis (12/1).
Nazar menegaskan bahwa mereka tak akan mundur selangkah pun untuk ikut serta dalam pemilihan Februari nanti. “Dibukan kembali atau tidak, kami tetap akan maju. Kami tidak akan mundur,” ujarnya disambut tepukan tangan para pendukungnya.
Mahkamah Konstitusi akan menyidangkan gugatan sengketa pilkada yang dilayangkan Direktorat Jenderal Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri, pada Jumat (13/1) pagi. Dalam gugatan itu, Dirjen Otda memohon agar Mahkamah Konstitusi memerintahkan Komisi Pemilihan untuk membuka kembali masa pendaftaran calon pilkada Aceh.
Gugatan ini dilayangkan Kementerian Dalam Negeri setelah Komisi Pemilihan menolak mengakomodasi usulan DPR Aceh untuk membuka masa pendaftaran lagi agar kandidat dari Partai Aceh bisa ambil bagian. Komisi Pemilihan menilai tidak ada aturan hukum yang memungkinkan untuk dibuka lagi pencalonan.
Tim Pemantau Otonomi Daerah Aceh dan Papua meminta semua pihak untuk menunggu hasil keputusan Mahkamah Konstitusi yang akan dijadikan dasar hukum dibuka tidaknya pencalonan.
Nazar malah mengajak politikus dan partai lain untuk merapat ke kubunya. “Kawan-kawan partai yang belum mendukung, kita buka pintu lebar-lebar untuk mendukung (kita),” ujar Nazar yang diusung Partai Demokrat, Partai Persatuan Pembangunan, dan Partai SIRA. []