BANDA ACEH | ACEHKITA.COM— Wakil Walikota Banda Aceh, Illiza Saaduddin Djamal, mengatakan, armada pemadam kebakaran di Kota Banda Aceh hingga saat ini belum mencukupi. Padahal, Banda Aceh membutuhkan sekitar 20 unit armada pemadam kebakaran untuk menjinakkan api di Banda Aceh dan Aceh Besar.
“Saat ini, Banda Aceh hanya memiliki 14 armada pemadam kebarakan. Kita sudah minta tambahan sama Pemerintah Aceh tapi hingga kini belum ada,” kata Illiza disela-sela simulasi pemadam kebakaran yang digelar Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Banda Aceh di Bantaran Sungai Lamnyong, Banda Aceh, Kamis (12/9/2013).
Dalam simulasi itu, sebanyak empat armada kebakaran dikerahkan untuk menjinakkan api yang membakar ban bekas yang telah disiapkan di bantaran sungai Lamnyong, Banda Aceh. Simulasi ini diikuti oleh BPBD Banda Aceh, petugas pemadam kebakaran dan Badan Penanggulangan Bencana Aceh. Selain menjinakkan api, dalam simulasi ini juga diperagakan kesiapsiagaan petugas BPBD dalam mendirikan tenda untuk korban kebakaran.
Menurut Illiza, selain armada pemadam kebakaran yang belum mencukupi, Banda Aceh juga membutuhkan mobil tangga untuk menjinakkan api di gedung bertingkat. Sehingga, katanya, petugas pemadam kebakaran lebih mudah memadamkan api jika membakar bangunan tinggi.
“Tapi untuk mobil tangga ini membutuhkan biaya yang sangat besar. Tapi kita juga sudah minta ke Pemerintah Aceh,” jelasnya.
Saban tahun, kata Illiza, pihaknya selalu menyurati Pemerintah Aceh untuk meminta penambahan armada pemadam kebaran dan mobil tangga. “Tapi hingga sekarang belum ada juga. Jangan sampai nanti kalau kena perkantoran yang tinggi semua orang sibuk,” ujarnya. “Pelayanan yang kita berikan tidak hanya di Banda Aceh tapi juga kita membantu Propinsi Aceh dan Aceh Besar.”
Sementara itu, Kepala BPBD Kota Banda Aceh, Samsul Bahri, mengatakan, untuk wilayah Banda Aceh dan membantu wilayah Aceh Besar dibutuhkan sebanyak 20 armada pemadam kebakaran. Namun, yang dimiliki Kota Banda Aceh hanya 14 unit.
“Ada 14 mobil yang kita miliki dan dua mobil itu sudah tidak layak pakai,” ungkapnya.[]