BANDA ACEH | ACEHKITA.COM – Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) Banda Aceh menggelar kuliah umum dengan mengahadirkan Menteri Keuangan Republik Indonesia, Sri Mulyani Indrawati sebagai pembicara, di Gedung AAC Dayan Dawood, Banda Aceh, Kamis 5 Januari 2017.
Kuliah diikuti oleh ratusan mahasiswa dan dosen, juga hadir Rektor Unsyiah, Prof Samsul Rizal, Plt Gubernur Aceh, Mayjen Purn Soedarmo, para Wakil Rektor, Dekan, dan pejabat Unsyiah lainnya.
Materi yang dipaparkam Sri bertema ‘Peran Fiskal dalam Membangun Perekonomian Inklusif’. Menurutnya pendidikan merupakan satu cara mengentaskan kemiskinan sekaligus berguna untuk peningkatan daya saing. Sri Mulayani berharap para mahasiswa agar dapat menempuh pendidikan dan bekerja dengan baik. “Saya mengapresiasi kepedulian Unsyiah terhadap dunia pendidikan dengan menyediakan bantuan pendidikan beasiswa Bidikmisi bagi 5.000 mahasiswa,” sebutnya.
Sri Mulyani menegaskan bahwa kemiskinan adalah tantangan terbesar dalam pembangunan. Kemiskinan membentuk ketimpangan sosial di tengah masyarakat dan menghambat proses pembangunan.
Menteri Sri menilai APBN merupakan instrumen penting dalam pembangunan Indonesia. Sebab APBN berperan untuk menghadirkan masyarakat yang adil dan makmur yang dapat diwujudkan dengan mengentaskan kemiskinan, meningkatkan produktivitas, daya saing, dan mengurangi kesenjangan ekonomi di dalam masyarakat. “Daya saing negara bisa bertahan lama jika ditumpukan pada manusianya. Sebab hanya manusia yang mampu bersaing,” jelasnya.
Karenanya, dia mengatakan dibutuhkan instrumen APBN yang tepat untuk mengubah seluruh aspek kehidupan tak terkecuali di dunia pendidikan. []
AW