Tuesday, May 7, 2024
spot_img

Media Harus Berperan sebagai Clearing House

BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Dalam memberitakan suatu peristiwa, terutama yang berkaitan dengan konflik dan perang, media harus mampu berperan sebagai clearing house untuk menghindari berita palsu atau pesanan.

“Ini harus dilakukan untuk munculnya berita katagori sampah, atau ada pesanan dari pihak-pihak terkait,” kata Redaktur Eksekutif Majalah TEMPO Wahyu Muryadi di hadapan peserta Workshop Jurnalisme Damai di Banda Aceh, Senin (29/6).

Workshop Jurnalisme Damai digelar Aliansi Jurnalis Independen Kota Banda Aceh bekerjasama dengan Katahati Institute selama tiga hari. Workshop diikuti para koordinator liputan dan redaktur dari sejumlah media di Banda Aceh.

Wahyu menyebutkan, wartawan harus menyeleksi berita-berita yang akan ditayangkan di media, untuk menghindari berita bohong. Sebab, sekali media menyampaikan berita bohong, maka akan hilang kepercayaan publik.

“Bisnis media mengandalkan trust building. Ini akan mempertaruhkan kredibilitas dan reputasi kita,” ujar Wahyu.

Selama ini, sebut Wahyu, media sering terjebak pada perang statement dari para pihak yang bertikai atau pengamat.

“Hindari berita yang sifatnya talking head dan dangkal, tanpa mendalami permasalahan dan akar penyebab suatu konflik,” ujarnya. []

Previous article
Next article
Redaksi
Redaksihttp://www.acehkita.com
ACEHKITA.COM hadir sejak 19 Juli 2003. Kami bisa dihubungi via @acehkita, redaksi[at]acehkita[dot]com

Baca Tulisan Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Stay Connected

0FansLike
21,903FollowersFollow
24,500SubscribersSubscribe
- Advertisement -

TERBARU