Sunday, May 12, 2024
spot_img

Malam Ini, Perang Meriam Bambu Dimulai

SIGLI | ACEHKITA.COM — Tradisi teut bude trieng (menyalakan meriam bambu) tidak dilakukan warga Garot, Kecamatan Indrajaya, dan sejumlah desa di Kecamatan Delima, Pidie, pada malam lebaran pertama Hari Raya Idul Fitri 1433 H. Pun demikian, tradisi yang dilakukan saban malam lebaran itu akan dilaksanakan pada malam lebaran kedua. Para pemuda di sana telah bersiap membunyikan bude trieng malam ini.

Pantauan acehkita.com, sejumlah persiapan untuk teut bude trieng seperti tempat untuk melakukan pertempuran sudah rampung dikerjakan. Warga juga menghiasi aneka macam bude trieng seperti tank, dan senjata jenis minimi.

Peperangan dengan meriam bambu biasanya dilakukan antara dua kubu dari dua desa yang hanya dibatasi oleh sungai. Kedua kubu ini akan saling serang.

Selain bude trieng, tradisi yang sudah digeluti warga Garot saban malam lebaran yaitu teut karbet (bakar karbet). Warga juga menyulap drum minyak menjadi pelbagai jenis senjata. Pada malam lebaran pertama hanya terlihat sejumlah anak-anak yang tengah membakar marcon di seputaran lokasi meriam bambu.

“Malam lebaran pertama tidak ada. Bakar meriam bambu hanya dilakukan setiap malam lebaran kedua,” kata Riki, salah seorang warga Garot kepada acehkita.com.

Menurutnya, warga Garot akan membakar meriam bambu pada malam lebaran kedua karena malam lebaran pertama warga melakukan takbir. Pantauan acehkita.com, sejumlah warga Garot melakukan takbir keliling dengan menggunakan mobil bak terbuka.[]

Redaksi
Redaksihttp://www.acehkita.com
ACEHKITA.COM hadir sejak 19 Juli 2003. Kami bisa dihubungi via @acehkita, redaksi[at]acehkita[dot]com

Baca Tulisan Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Stay Connected

0FansLike
21,903FollowersFollow
24,500SubscribersSubscribe
- Advertisement -

TERBARU