Wednesday, April 24, 2024
spot_img

Majelis Pendidikan Aceh Bahas Persiapan Belajar Tatap Muka 2021 di Masa Pandemi

BANDA ACEH | ACEHKITA.COM – Majelis Pendidikan Aceh (MPA) menggelar rapat koordinasi dengan MPD Kabupaten/Kota se-Aceh sebagai upaya menghadapi proses belajar tatap muka tahun 2021 di masa pandemi Covid-19. Hadir tiga narasumber dalam rapat koordinasi pendidikan yang berlangsung selama dua hari, 11-12 Desember 2020, di Banda Aceh, masing-masingnya Dr Sofyan A Gani, Said Mustafa dan Prof Mustanir perwakilan MPD Aceh Besar.

Sofyan A Gani dalam materinya tentang tantangan dan daya saing pendidikan Aceh selama pandemi Covid-19, menyampaikan bahwa proses belajar mengajar online selama pandemi di Aceh menimbulkan banyak tantangan.

“Data menyebutkan tentang kualitas lulusan SLTA di Aceh yang rendah, selama pandemi Covid-19 pendidikan kita dihadapi pada banyak kendala proses pendidikan belajar online seperti kesiapan sekolah, guru, materi ajar, aplikasi yang digunakan, kesiapan anak untuk belajar di rumah tidaa disiplin, dukungan orang tua rendah selama anak belajar di rumah dan infrastruktur internet pada beberapa daerah juga ikut terkendala,” ujar Sofyan dalam paparannya di depan anggota MPA dan MPD kabupaten/kota se-Aceh, Sabtu (12/12) di Banda Aceh.

Menurutnya, melihat realitas sekolah pada masa pandemi Covid-19 di Aceh, memperlihatkan bahwa peralatan dan keahlian guru dalam mempergunakan teknologi mutlak diberdayakan, juga memperlihatkan bahwa orang tua sangat berperan dalam kemajuan pendidikan Aceh. Dan yang lebih penting menurut Sofyan, keberadaan guru dan anak saling membutuhkan. Anak juga membutuhkan kawan untuk bermain dan bercanda untuk mengasah metoriknya selama di sekolah dan madrasah.

Ia menyebut, keputusan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tentang dikembalikan sekolah tatap muka pada awal tahun depan perlu mendapat dukungan dari pemangku pendidikan di daerah, termasuk MPA dan MPD kabutaren/kota se-Aceh, dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.

Sofyan mengajak semua pengurus MPA dan MPD se-Aceh untuk terus berfikir keras lagi bagi pengembangan pendidikan Aceh. Walaupun MPA dan MPD hanya memiliki tugas sebagai badan pemikir, pemberi saran, pengontrol pendidikan dan mediator bukan eksekusi program seperti Dinas Pendidikan. Komponen yang musti mendapat perhatian MPA/MPD seperti guru, komite, kepala sekolah, kebijakan pemerintah dan pendanaan. Supaya kualitas mutu lulusan anak-anak Aceh memiliki daya saing dengan adanya dukungan orang tua.

“Proses untuk memperoleh mutu, daya saing dan karakter yang baik diperlukan pendidika yang berkesinambungan sejak di Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan seterusnya, bukan hanya pada level tertetu saja,” sebut Sofyan A Gani.

Selain dihadiri oleh pengurus MPD kabupaten/kota se Aceh, kegiatan ini juga dihadiri oleh pengurus Majelis Pendidikan Aceh, seperti Prof Abdi A Wahab, Said Mustafa, Prof Murniati, Prof Syahrizal, Syaiful Bahri, Prof Eka Srimulyani, Prof Husni Husen, Dr Rusli Yusuf, Dr Mukhlisuddin, Naiman Hasan, Dr Nazamuddin, Irhamuddin, Dr Sulastri dan Dr Ismail yang juga menjadi moderator pada sesi pleno presentasi.[]

Baca Tulisan Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Stay Connected

0FansLike
21,903FollowersFollow
24,500SubscribersSubscribe
- Advertisement -

TERBARU