BANDA ACEH | ACEHKITA.COM – Sekitar empat puluhan mahasiswa Universitas Syiah Kuala berunjukrasa, menolak kenaikan dana tambahan Sumbangan Penyelenggaraan Pendidikan (SPP) di Biro Rektorat, Darussalam, Banda Aceh.
Massa ikut memblokir loket pembayaran SPP di komplek Biro, sebagai bentuk protes atas kebijakan Rektor Unsyiah itu. Sejumlah mahasiswa yang ingin melunasi SPP, terpaksa menundanya.
Fauzan, seorang mahasiswa mengatakan, pihaknya menentang kenaikan dana tambahan untuk mahasiswa S1, diploma dan non regular itu, karena sangat merugikan mahasiswa. “Ini sangat mencekik dan memberatkan,” katanya, Selasa (28/7).
Tahun ini, Unsyiah mewajibkan mahasiswa angkatan 2007 ke bawah, membayar dana tambahan bervariasi. Untuk program eksakta biayanya dari Rp 240 ribu sampai Rp 450 ribu. Sementara non eksakta dikenakan biaya Rp 350 ribu.
“Kebijakan ini sangat tidak memihak kepada mahasiswa, dan mengabaikan kondisi ekonomi masyarakat yang terpuruk,” ujar Fauzan.
Sesaat berorasi di luar, beberapa wakil massa diminta masuk dan berembuk bersama pihak rektorat di Ruang Pembantu Rektor III selama sejam.
Sisanya tetap memblokir loket pembayaran SPP dengan barisan spanduk.
Pihak rektorat kemudian membatalkan kebijakan mewajibkan pembayaran dana tambahan untuk mahasiswa angkatan 2007 ke bawah, kecuali bagi mereka yang mengambil cuti akademik (non aktif).
“Sejak hari ini, tidak harus membayar lagi. Untuk angkatan 2007 ke atas, mereka memang masih wajib bayar,” kata Abdullah Ali, Kepala Biro Umum dan Keuangan Unsyiah.
Bagi mahasiswa yang sudah membayar sejak kemarin, Abdullah menjanjikan akan mengembalikan dana itu September 2009 nanti. Usai mendengar penjelasan Abdullah, massa bubar sekitar pukul 12. 00 WIB. Pembayaran SPP kembali lancar.[]