BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Presiden Mahasiswa Badan Eksekutif Mahasiswa IAIN Ar-Raniry Banda Aceh membantah terlibat dalam aksi demonstrasi kelompok Gerakan Mahasiswa Penyelamat Uang Rakyat di kantor Gubernur Aceh Selasa lalu. Bahkan, IAIN menyebutkan bahwa Asrul Hadi bukan pucuk pimpinan di lembaga tertinggi mahasiswa.
“Saya tegaskan, di IAIN hanya ada satu orang presiden. Jangan bawa-bawa lembaga mahasiswa yang legitimasinya bisa dipertanggungjawabkan,” kata Herri Mauliza HR, yang mengaku dirinya Presiden Mahasiswa IAIN yang sah, dalam siaran pers yang diterima redaksi acehkita.com, Rabu malam.
Sebelumnya, acehkita.com menulis soal aksi limapuluhan mahasiswa yang menamakan diri Gerakan Mahasiswa Penyelamat Uang Rakyat berunjukrasa di kantor gubernur Aceh. Dalam aksi itu, mahasiswa yang mengaku dari IAIN dan Universitas Syiah Kuala meminta agar Gubernur Irwandi Yusuf mencopot kepala dinas yang terlibat tindak pidana korupsi. Bahkan, dalam aksi itu, Asrul Hadi mengaku dari Pemerintahan Mahasiswa IAIN.
“Mengelurkan pendapat dalam bentuk demo adalah hak rakyat Indonesia, inipun telah diatur dalam Undang-Undang. Tapi, jangan sesekali mengelurkan pendapat dengan mengatasnamakan lembaga yang bukan kalian pimpin,” protes Herri atas pengakuan Asrul.
Kemelut di tubuh mahasiswa IAIN sudah lama terjadi setelah pemilihan raya digelar awal tahun ini. Asrul mengaku dirinya yang sah menjadi presiden mahasiswa, begitu pula Herri. Pada 6 Juli lalu, Rektor IAIN Yusni Sabi melantik Herri menjadi presiden mahasiswa. []