BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Puluhan mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Syiah Kuala terlibat aksi saling dorong dengan personel polisi di Markas Kepolisian Daerah Aceh, Senin. Aksi ini dipicu karena keinginan mahasiswa yang juga bertemu Kapolda Aceh Irjen Adityawarman, dihalangi puluhan polisi yang berjaga di pintu masuk Mapolda.
Akibatnya aksi saling dorong pun tak terhindarkan. Dalam aksinya mahasiswa menuntut komitmen kepala Kepolisian Aceh untuk mengusut kasus kekerasan yang dilakukan oknum polisi Banda Aceh terhadap Irham, guru SD 1 Lampeneureut. Ia dituduh melakukan pelecehan seksual terhadap seorang murid.
“Kita ke sini hanya ingin menyampaikan aspirasi dan tidak anarkis. Semua yang mereka (polisi) pakai juga dibeli dengan uang rakyat. Jadi jangan halangi kami masuk,” teriak syafruddin, kordinator aksi.
Dalam aksi ini mahasiswa juga mengusung sejumlah poster bertuliskan kecaman terhadap lembaga polisi yang dinilai belum bekerja profesonal. “Semboyan pelindung dan penganyom masyarakat ternyata hanya kentut saja,”teriak Syafrudin sembari disambut teriakan “usut-usut” dari mahasiswa lainnya.
Meski aksi saling dorong mulai memanas keinginan mahasiswa untuk masuk pekarangan Mapolda tetap dihadang polisi, sehingga mereka hanya berorasi di pinggir jalan di luar markas. []