BANDA ACEH | ACEHKITA.COM – Mahasiswa Aceh, Teuku Muhammad Alvin, menerbitkan buku dalam bahasa Arab dan telah dicetak di Maktabah Darassaleh, Mesir, pada Desember 2021. Karya perdana alumni Dayah Insan Qurani ini diberi judul kitab Risalatu Al-Khuthuwaat Al-Awwaliyyah fii Mabaadi Al uluum Asy Syar’iyyah.
Buku karangan Alvin membahas tentang Mabadi ‘Asyarah atau prinsip dasar sepuluh bidang keilmuan. Selain itu, turut dicantumkan judul ratusan kitab rekomendasi untuk dimiliki para penuntut ilmu mustawa mubtadi, muthawassith sampai muntahi atau tingkat dasar hingga lanjut.
“Kitab ini saya targetkan untuk penuntut ilmu pemula seperti saya sendiri. Alhamdulilah rampung tepat sebulan di samping fokus untuk menyelesaikan Qiraat Ashabussilah (Ilmu mengenai cara baca Al-Quran) yang juga bifadhillah selesai beberapa hari sebelum kitab diluncurkan,” kata Alvin, Rabu (15/12/2021).
Alvin menyebutkan, karangan pertamanya ini telah dikaji ulang dan dikoreksi empat syekh Mesir dan dai kondang Indonesia Ustaz Abdul Somad.
“Proses mengkaji ulang menghabiskan waktu hampir dua bulan, setelah itu kami ajukan ke Maktabah Darassaleh, dan diminta satu nuskhah untuk dikaji oleh dr. Ahmad nabawi, dan alhamdulillah diterima. Alhamdulilah setelah proses percetakan memakan waktu 1 bulan kurang lebih. Alhamdulilah kemarin Ahad, 12 Desember, kitab sudah tersedia di Darassaleh, Kairo,” ujarnya.
Ia berterima kasih ke semua pihak yang mendukung penerbitan buku ini. “Kitab ini Alvin hadiahkan untuk bunda dan ayah yang telah mendidik Alvin dalam naungan agama. Kakak-kakak, adik, abang, yang telah mendukung dan mendoakan. Ustaz dan ustazah Alvin di Dayah Insan Qurani yang telah membimbing Alvin, para guru-guru dan masyayikh Alvin di Al Azhar,” tuturnya.
Sementara Pimpinan Dayah Insan Qurani Ustaz Muzakkir Zulkifli menyampaikan tahniah dan apresiasi untuk Alvin dan juga 5 alumni lainnya yang menerbitkan novelnya.
“Alfu Mabarouk untuk anak kami TM Alvin dan juga para alumni lainnya yang telah berhasil melahirkan karya, semangat terus berkarya untuk kemaslahatan umat. Karya adalah kenangan yang paling berharga dan akan terkenang sepanjang masa. Mudah mudahan ini juga menjadi motivasi bagi santri yang sedang menimba ilmu di Dayah IQ,” ujar Muzakkir.
Menurutnya, ulama terdahulu dan juga para tokoh lainnya semua dikenang hari ini karena karya. Berkah dari karya tersebut, mereka mendapat banyak doa kebaikan.[]
