BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Sedikitnya 60-an mahasiswa dan warga Kabupaten Aceh Barat berunjukrasa di Kantor Gubernur dan Badan Pertanahan Provinsi Aceh, Rabu (28/12). Mereka meminta Pemerintah Aceh segera menertibkan izin hak guna usaha (HGU) perusahaan perkebunan PT Sari Inti Rakyat di Kecamatan Kaway XVI dan Pante Cermin.
Para pengunjukrasa datang ke Banda Aceh malam tadi. Sejak pagi, mereka melakukan unjukrasa di Badan Pertanahan Nasional Provinsi Aceh yang terletak di Jalan Teuku Nyak Arief Lamnyong. Dari sana, mereka bergerak ke kantor Gubernur Aceh di kawasan Lampineung. Di Kantor Sekretariat Daerah Aceh, mereka menggelar orasi sambil membentangkan spanduk putih.
Koordinator Aksi Juli Efendi mengatakan, Gubernur Irwandi Yusuf harus segera meneken sebuah surat untuk memerintahkan Panitia C untuk segera menertibkan izin HGU PT Sari Inti Rakyat pada 2012.
“Kami datang ke sini untuk menuntut hitam di atas putih, agar gubernur segera menertibkan perusahaan yang terindikasi menimbulkan masalah bagi masyarakat di Pante Cermin dan Kaway XVI,” kata Juli Efendi dalam orasinya.
Namun, massa tak sempat bertemu Gubernur Irwandi Yusuf karena tengah berada di Jakarta. “Wakil Gubernur juga lagi dinas luar. Begitu juga dengan Pak Sekda,” kata Kepala Pengamanan Kantor Gubernur Syukiranto yang menemui para pengunjukrasa.
Mahasiswa sempat mendesak agar Syukrianto bertindak atasnama Pemeirntah Aceh untuk menandatangani perjanjian dengan mahasiswa. “Saya tidak punya hak,” kata Syukrianto menjawab desakan mahasiswa.
Menurut Juli Efendi, mahasiswa dan masyarakat telah menginventarisasi 27 masalah yang ditimbulkan PT Sari Inti Rakyat. “Dosa” PT Sari Inti Rakyat versi mahasiswa di antaranya: menzalimi rakyat, menelantarkan ribuan hektar kebun karet, menelantarkan ribuan hektar lahan kosong di sekitar perkebunan, dan tidak memenuhi hak karyawan. []