PULO ACEH, acehkita.com. Penyaluran logistik Pemilu ke tempat pemungutan suara (TPS) di empat desa di Kecamatan Pulo Aceh, Kabupaten Aceh Besar, harus diangkut menggunakan perahu karena tidak memungkinkan menggunakan jalur darat.
Kendala penyebaran logistik di empat desa itu disebabkan tidak adanya jalur transportasi darat ke daerah tersebut. Empat desa tersebut yaitu Desa Mue Lingge, Lapeng, Rinon, dan Alue Raya. Distribusi logistik itu mendapat pengawalan aparat kepolisian. Setiap perahu pengangkut, disertai dua personel polisi.
Sekretaris Kecamatan Pulo Aceh Munzir menyebutkan, penyebaran logistik ke empat desa itu lebih cepat dibandingkan 13 desa lain di Kecamatan Pulo Aceh. Logistik juga harus diantar sebelum jam 10.00 pagi, dengan jarak tempuh dua jam lebih. Sementara desa lain, pihak kecamatan baru mendistribusikan logistik pada sore nanti, pukul 16.00 WIB.
“Untuk empat desa tersebut, logistik pemilu harus diantar pada saat air pasang. Kalau tidak, perahu tidak bisa merapat,” kata Munzir kepada wartawan di Pulo Aceh, Rabu (8/4).
Jumlah pemilih di Kecamatan Pulo Aceh sebanyak 2.972 jiwa dari 4,160 jumlah penduduk.
Kepala Kepolisian Sektor Pulo Aceh Inspektur Dua Chairuddin mengatakan, polisi akan mengerahkan 19 personel dengan dibantu 17 personel TNI dari Koramil Pulo Aceh untuk mengamankan tempat pemungutan suara (TPS). Empat desa di Pulo Aceh dikatagorikan rawan II, sehingga satu TPS harus dijaga dua personel polisi. []