BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Guru Besar bidang Bencana Alam dari Research School of Earth Sciences, Universitas Nasional Australia, Profesor Phil Cummins, menyebutkan bahwa perairan di bagian selatan Pulau Jawa berpotensi terjadinya gempa besar.
Gempa besar itu, kata Cummins, dikhawatirkan akan menimbulkan tsunami yang akan merusak permukiman penduduk. “(Jika megathrust itu terjadi) Tsunami besar bakal terjadi menyapu kota-kota di sepanjang pantai di selatan Pulau Jawa,” kata Phil Cummins pada seminar di Universitas Syiah Kuala Banda Aceh, Rabu (29/5/2013).
Prediksi itu disampaikan Phil Cummins setelah meneliti gempa berkekuatan 9.0 pada skala Richter di Tohoku, Jepang, pada 11 Maret 2011 dan gempa 7,1 SR yang terjadi di Cilacap, Jawa Tengah, pada 4 April 2011.
Menurut Phil, potensi gempa di selatan Jawa disebabkan adanya zona subduksi lempeng Indo-Australia dengan lempeng Eurasia. Potensi itu juga terjadi di sepanjang perairan Sumatera bagian utara.
Setelah melakukan penelitian terhadap dua gempa tersebut, Phil menyimpulkan bahwa gempa Tohoku dan Cilacap mengalami persamaan. Persamaan itu, kata Phil Cummins, terlihat pada pola pergerakannya yang sama.
“Ada aspek yang sama antara gempa di timur laut Jepang dengan Indonesia. Apalagi Jepang dan Indonesia memiliki zona subduksi yang sama,” kata dia.
Zona penghujaman di kedua negara itu, lanjutnya, terbilang aktif. Lempeng bumi yang berada di timur laut Jepang, kata Phil, bergerak sepanjang 7 sentimeter dalam setahun. Sedangkan lempeng di Jawa bergerak 6,9 sentimeter dalam setahun.
Sedangkan lempeng bumi di Sumatera, sebutnya lagi, mengalami pergerakan 4 sentimeter per tahun. “Lalu lempeng di barat daya Jepang itu bergerak 5 sentimeter dalam setahun,” lanjutnya. []