BANDA ACEH | ACEHKITA.COM – Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Aceh Said Ikhsan menyatakan kalau kubah-kubah lumpur yang muncul di bawah permukaan laut Haloban, Pulau Banyak, Aceh Singkil, berpotensi jadi pulau baru.
“Nggak bisa diprediksi, tapi di situ ada potensi (muncul pulau baru),” kata dia di Banda Aceh, Rabu (5/5).
Jika pulau baru muncul, lanjut Ikhsan, akan ada pulau lain yang tenggelam. Namun dipastikan ini tak akan berbahaya bagi kehidupan warga di sana.
Pulau baru bisa muncul, kalau kawasan it uterus dilanda gempa. Hanya saja, daratan baru itu akan muncul dalam waktu lama, sekitar ratusan tahun ke depan. “Butuh waktu geologi,” sebut Ikhsan.
Perihal gempa, kawasan Aceh Singkil memang rawan. Menurut Ikhsan, pantai Barat dan Selatan Aceh sangat berpotensi diguncang gempa, karena letaknya berada di lempengan antara benua Australia dengan lempengan Samudera Hindia.
Kabid Geologi Distamben Aceh Teuku Mukhlis yang ikut turun ke lokasi bersama tim ahli Pemerintah Aceh dan Unsyiah, memastikan kalau munculnya kubah lumpur itu tak membayakan lingkungan.
Ia mengatakan, jika sebelumnya warga di sana antusias memungut batu-batu yang dikira mengandung emas di bawah permukaan laut Haloban, kini sudah berhenti. “Warga sudah tahu kalau itu bukan emas,” katanya.
Hingga kini dipastikan tak ada lagi semburan lumpur baru di sana.
Ikhsan juga menyebutkan bahwa kecil kemungkinan fenomena itu efek dari adanya hasil-hasil bumi seperti gas alam atau minyak bumi di permukaan laut Pulau Banyak.
Seperti diketahui, kemunculan ‘daratan’ baru pascagempa berkekuatan 7,2 skala Richter yang mengguncang Aceh 7 April lalu di permukaan perairan Haloban, telah membuat sebagian warga di sana panik, menyusul beredarnya berbagai mitos di tengah masyarakat.
Namun, Gubernur Aceh Irwandi Yusuf kemarin memastikan kalau itu tak berbahaya dan mengimbau warga jangan panik.[]