Thursday, May 2, 2024
spot_img

Kisruh Pilkada Berpotensi Ganggu Perdamaian

BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Kekisruhan politik menjelang pelaksanaan pemilihan kepala daerah merisaukan Wakil Gubernur Aceh Muhammad Nazar. Ia mengharapkan, kekisruhan politik antara eksekutif dengan legislatif tidak berlarut terlalu lama.

“Jangan sampai rakyat menjadi korban dengan isu pemilu,” kata Muhammad Nazar usai membuka Simposium Nasional Akuntansi Ke-14 di Universitas Syiah Kuala Banda Aceh, Kamis (21/7) siang.

Kekisruhan politik menjelang pilkada ini terjadi antara eksekutif (gubernur) dengan DPR Aceh. Kekisruhan ini bermula pada calon independen. Gubernur Irwandi Yusuf dan Komisi Independen Pemilihan merupakan pihak yang menyetujui adanya calon perseorangan dalam pemilihan November nanti. Sikap ini diambil untuk menjalankan keputusan Mahkamah Konstitusi yang menganulir Pasa 256 Undang-undang No 11/2006 yang membatasi masa calon independen.

Sebaliknya, DPR Aceh yang dimotori Partai Aceh menolak kehadiran independen. Partai Aceh kemudian menginisiasi pertemuan lintas partai yang dihadiri 17 partai politik lokal dan nasional. Pimpinan partai menyurati Presiden Yudhoyono meminta penundaan pelaksanaan pemilihan. Hingga kini, belum ada titik akhir pertikaian politik antara Gubernur Irwandi dengan legislatif.

Nazar menyerukan partai, parlemen, dan eksekutif untuk segera berdialog untuk mengakhiri kekisruhan politik ini. “Mari kita bicara bagaimana menyelamatkan Aceh,” kata Nazar yang akan maju sebagai calon gubernur dari jalur partai.

Menurut petinggi Partai SIRA ini, kekisruhan politik sangat berpotensi untuk memicu lahirnya konflik baru. “Sekarang telah muncul potensi konflik baru, karena ada pihak yang menolak independen dan meminta penundaan pilkada,” kata dia.

Jika terus dibiarkan berlarut-larut, kata dia, perdamaian Aceh baru dirasakan dalam enam tahun terakhir ini akan terganggu. “Itu sangat membahayakan upaya untuk meminimalisasikan kultur konflik dan mentalitas perang,” lanjutnya.

“Jadi, saya menyerukan mari selamatkan Aceh. Kalau terus memicu konflik politik, kapan kita akan selesaikan kultur konflik dan mentarilas perang ini?” []

Redaksi
Redaksihttp://www.acehkita.com
ACEHKITA.COM hadir sejak 19 Juli 2003. Kami bisa dihubungi via @acehkita, redaksi[at]acehkita[dot]com

Baca Tulisan Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Stay Connected

0FansLike
21,903FollowersFollow
24,500SubscribersSubscribe
- Advertisement -

TERBARU