Radzie/ACEHKITA.COM

JULOK | ACEHKITA.COM — Puluhan orang loncat ke dalam air begitu sebuah perahu nelayan mendekat. Ratusan lainnya, berdiri di pinggir kapal sembari berteriak, melambaikan tangan, mengibaskan baju: meminta pertolongan.

Razali Puteh, 40 tahun, memacu perahunya. Ia mendekat. Dari jarak 100 meter, ia melihat ratusan orang berada dalam kapal pukat harimau berwana hijau-merah.

Ia memberi aba-aba bahwa perahu akan segera mendekat. “Jangan lompat ke air, kami akan menolong kalian,” kata Razali Puteh saat ditemui acehkita.com di Desa Simpang Tiga, Rabu (20/5/2015).

Kapal pembawa imigran asal Rohingya (Myanmar) dan Bangladesh ditemukan terdampar di utara Kuala Geulumpang, sekitar 37 mil dari bibir pantai, Selasa (19/5/2015) pukul 13.00 WIB.

Razali datang bersama satu perahu lain, KM Ilham. Kepada para imigran, Razali bilang akan segera menyelamatkan mereka ke darat. “Tapi kami akan mencari makanan dan bantuan dulu,” ujarnya. “Tenang, kami akan segera kembali,” pesan Razali pada seorang imigran yang bisa berbahasa Melayu.

Kapal penuh imigran itu ditinggalkan di situ dan Razali mencari bantuan. Pada pukul 18.00 WIB, ia kembali dengan bantuan dan empat kapal nelayan lainnya.

Lima perahu nelayan tersebut mengevakuasi para imigran. Pada tahap awal, Razali dan kawannya berhasil mengevakuasi 102 imigran, termasuk anak-anak dan perempuan. Mereka ditempatkan di meunasah Desa Simpang Tiga, Julok.

Pagi tadi, sekitar pukul 06.00 WIB, 10 boat kembali ke laut dan mengangkut 331 imigran. Pantauan acehkita.com, para imigran ditempatkan di dalam boat nelayan dan dievakuasi ke Desa Simpang Tiga.

Kondisi para imigran terlihat memprihatinkan: dehidrasi, kelaparan, lemas.

“Saat saya temukan, beberapa di antara mereka seperti mayat tergeletak di atas dek,” kata Razali.

Razali tak kuasa menahan tangis melihat kondisi manusia perahu tersebut. “Saya menangis, melihat anak-anak histeris. Meminta bantuan dan makanan,” ujarnya. “Saya kehabisan kata-kata.”

“Tidak mungkin kami tidak menolong mereka yang membutuhkan bantuan di laut. Ini demi kemanusiaan, menyelamatkan nyawa ratusan manusia yang terancam di tengah laut,” lanjut Razali. “Siapa saja yang butuh bantuan di laut, akan kami bantu.” []

FG

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.