BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Aksi tarik menarik antar massa Aceh Judical Monitoring Institute (AJMI), dengan personil Poltabes Banda Aceh, Jumat (11/12) sekira pukul 21.00 Wib malam, tak terhindarkan.
Puluhan massa yang mengelar aksi keprihatinan di depan kantor gubernur Aceh di jalan T Daud Bereueh, Lampineng, berusaha menghalangi polisi ketika hendak mengangkut paksa aktivis AJMI, Hendra Budian.
Massa juga berusaha merintangi kendaraan polisi yang membawa ketua AJMI itu, saat hendak meninggalkan lokasi. Namun upaya massa AJMI ini gagal, polisi akhirnya berhasil membawanya.
Aksi ini dipicu saat polisi meminta puluhan massa yang memulai aksinya sekira pukul 20.30 WIB itu, bubar. Namun permintaan itu tidak dituruti massa AJMI. Polisi akhirnya membubar paksa aksi keprihatinan atas kepemimpinan Gubernur Aceh Irwandi Yusuf dan wakilnya Muhammad Nazar itu.
Dalam aksinya massa AJMI berorasi dan membagi-bagikan selebaran kepada pengguna jalan yang melintas. Mereka juga mendirikan posko keprihatinan di depan plang kantor Gubernur Aceh. Mereka menggunakan terpal yang diikatkan ke pagar kantor sebagai tenda posko keprihatinan.
“Hari ini 11 Desember tepat tiga tahun kepemimpinan Irwandi Nazar. Namun hingga kini keduanya belum membawa perubahan berarti bagi rakyat Aceh,”kata Fauzan Febriansyah kordinator aksi, dalam orasinya.
Massa juga menilai selama kepemimpinannya Irwandi dan Muhammad Nazar, hanya membawa keresahan dan keprihatinan bagi rakyat.
“Irwandi dan Nazar telah gagal mengemban amanah rakyat, malam ini rakyat menyatakan rasa keprihatinannya,”teriak Fauzan disambut yel-yel peserta lainya.
Meski ketua AJMI telah diamankan polisi sebahagian peserta masih memilih bertahan di halaman kantor Gubernur Aceh.