BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ikut berkicau mengenai peringatan sembilan tahun tsunami Aceh dan Nias. Dalam kicauannya itu, SBY menekankan pentingnya masyarakat Indonesia untuk selalu siaga dalam menghadapi bencana. Sayangnya, Presiden SBY salah menulis tahun dalam kicauannya tersebut.
“Hari ini tepat 8 th musibah tsunami di Aceh & Nias. Kita harus senantiasa siaga menghadapi bencana alam,” cuit Presiden Yudhoyono melalui akun @SBYudhoyono, Kamis (26/12/2013).
Rupanya, SBY tak sadar bahwa kicauannya itu salah. Seharusnya, hari ini merupakan peringatan kesembilan tahun tsunami, bukan delapan tahun seperti kicauan SBY.
Beberapa menit kemudian SBY melanjutkan kicauannya. “Alhamdulillah, Aceh & Nias telah kita bangun kembali. Berkat kebersamaan kita, bencana apapun akan dapat kita atasi,” tulis SBY.
Sampai di sini, sang Presiden belum menyadari kesalahan kicauannya. Baru sejam kemudian, SBY berkicau lagi. “Terima kasih atas ralatnya, hari ini tepat 9 tahun musibah tsunami di Aceh dan Nias.”
Ralat itu diberikan SBY setelah diberitahu sejumlah pengikutnya (follower). Bahkan, akun aktivis Fadjroel Rahman ikut berkomentar dengan menyebut @SBYudhoyono sebagai akun kurang gaul.
Hari ini, ribuan masyarakat Aceh memperingati tsunami dengan menggelar zikir dan doa bersama di sejumlah tempat. Selain itu, ribuan warga juga memadati kuburan massal korban tsunami di Banda Aceh dan Aceh Besar, begitu pula di kabupaten/kota lain di Aceh. []