Monday, May 20, 2024
spot_img

Kekerasan Bersenjata Dampak dari Kisruh Pilkada: LSM

BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Aktivis sipil menilai bahwa penembakan yang terjadi dalam sepekan terakhir tak semata-mata merupakan tindakan kriminal murni. Jika tak diantisipasi dengan baik, dikhawatirkan akan mengganggu perdamaian.

“Kami mengkhawatirkan aksi kekerasan akan meluas dan berimplikasi serius terhadap perdamaian Aceh jika polisi gagal menangkap dan membongkar jejaring pelaku,” kata Direktur LBH Banda Aceh Hospi Novizal Sabri dalam siaran pers bersama yang dikirim ke redaksi acehkita.com, Senin (2/1). Selain LBH, siaran pers ini juga ditandatangani direktur dan koordinator KontraS Aceh, Gerak Aceh, dan Koalisi NGO HAM Aceh.

Hospi menyebutkan, penembakan dan pemberondongan yang terjadi dalam dua hari terakhir ini memiliki pola yang sama, terutama jika dilihat dari korban tindak kekerasan. “Bisa diasumsikan bahwa pelaku ingin menebar ketakutan secara khusus pada etnis tertentu,” ujar Hospi.

Dia juga menilai bahwa peningkatan kekerasan bersenjata selama sebulan terakhir tak bisa dipisahkan dari kisruh politik menjelang pelaksanaan pemilihan kepala daerah.

“Pemerintah dan seluruh entitas sipil dan politik di Aceh mulai kehilangan konsentrasi bersama terhadap skenario pelanggengan perdamaian,” sebut Direktur LBH Banda Aceh ini. “Semua kekuatan politik masih bergerak untuk kepentingan masing-masing.”

Namun, Gubernur Irwandi Yusuf berkeyakinan bahwa serangkaian kekerasan bersenjata itu merupakan aksi kriminal murni. “Ada persaingan bisnis. Jadi tidak ada hubungan dengan pilkada,” kata Irwandi usai penetapan nomor urut para kandidat di Hermes Palace Banda Aceh, Senin (2/1) pagi.

Seperti diberitakan sebelumnya, lima nyawa melayang dalam dua hari terakhir di tiga tempat terpisah, yaitu di Banda Aceh, Bireuen, dan Aceh Utara. Sementara delapan lainnya luka dan kritis. Mereka ditembak dan diberondon secara membabi-buta.

Di Banda Aceh, korban merupakan penjual boneka di Ulee Kareng. Di Aceh Utara, korban petani di Desa Seureuke, Langkahan. Sementara di Bireuen, korban merupakan pekerja galian kabel serat optik milik perusahaan telekomunikasi. []

Redaksi
Redaksihttp://www.acehkita.com
ACEHKITA.COM hadir sejak 19 Juli 2003. Kami bisa dihubungi via @acehkita, redaksi[at]acehkita[dot]com

Baca Tulisan Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Stay Connected

0FansLike
21,903FollowersFollow
24,500SubscribersSubscribe
- Advertisement -

TERBARU