ACEH UTARA | ACEHKITA.COM — Puluhan hektar tanaman sawit, pinang, dan kakao milik warga Desa Keude Cot Girek, Kecamatan Cot Girek, Aceh Utara, dalam beberapa hari terakhir rusak parah setalah diamuk puluhan kawanan gajah. Kini gajah-gajah itu semakin beringas, bahkan sudah mulai mengintai perkampungan warga.
Asnawi (35), warga Keude Cot Girek, mengatakan, hingga Selasa siang kawanan satwa dilindungi yang berjumlah sekitar 
60 ekor itu masih berada di desa mereka. Hampir semua tanaman perkebunan beserta gubuk milik petani yang dilintasinya hancur dirusak.
Hingga berita ini diturunkan, masyarakat masih mengupayakan pengusiran dengan cara membuat bunyi-bunyian keras menggunakan meriam bambu dan mercon. Namun gajah-gajah itu hanya lari sesaat dan kemudian kembali lagi ke perkebunan di desa tersebut.
“Kami sudah berusaha untuk mengusir gajah itu dengan berbagai cara, namun binatang berbelalai itu tetap berkeliaran dan merusak tanaman kami,” tambah Asnawi pada acehkita.com, Selasa (31/5).
Menurutnya, sejak kawanan “Po Meurah” itu berkeliaran di pemukiman penduduk, warga desa sudah tidak berani melakukan aktivitas di kebun. “Warga lebih banyak mengurung diri di dalam rumah, kalau malam hari kampung kami terlihat seperti desa yang tak berpenghuni,” katanya.
Asnawi dan warga desa lainnya mengharapkan instansi terkait dan lembaga yang peduli satwa agar menanggulangi dan menghalau bintang itu kembali ke habitatnya. “Desa kami sudah sering diganggu kawanan gajah dan itu sudah sering kami laporkan kepada Dinas Kehutanan dan Perkebunan Aceh Utara. Namun belum ada tanda-tanda kepedulian dari pihak terkait untuk menanggulanginya, sehingga kami mulai susah mencari rezeki,” tambahnya.
Sementara itu Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Aceh Utara, Edy Sofyan ketika dihubungi melalui telepon selulernya untuk dimintai keterangan mengenai hal tersebut mengaku sedang sakit dan tidak dapat memberikan tanggapan apapun. []