BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Rabu 2 Mai, diperingati Hari Pendidikan nasional. Beragam kegiatan digelar untuk memperingati hari yang menjadi semangat untuk terus meningkatkan mutu pendidikan bangsa Indonesia setelah bebas dari penjahan. Lalu bagaimana tanggapan masyarakat mengenai pendidikan di Aceh?
Darmawati, Guru SMAN 3 Banda Aceh mengatakan, saat ini dunia pendidikan jauh lebih maju dari sebelumnya. Teknologi berkembang pesat sehingga memudahkan semua orang untuk belajar dan meningkatkan pengetahuan.
“Kalau dari segi teknologi mengalami peningkatan yang cukup baik, tapi kalau dari segi kemauan belajar siswa/i sangat menurun. Secara kuantitas memang banyak, tapi secara kualitas kita berkurang,” katanya saat ditemui, Acehkita.com, Rabu 2 Mai 2012.
Sementara Anwar Yusuf, dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) menyebutkan, para pendidik perlu terus meningkatkan kualitasnya agar para murid didiknya juga mendapatkan ilmu yang maksimal. Pendekatan dan metode mengajar para pendidik juga perlu diikuti sesuai zaman.
“Seorang pendidik tugasnya mendidik, bukan hanya mengajar. Guru itu bukan hakim, jadi tidak bisa memberikan hukuman untuk anak didiknya. Kalau pun harus memberikan sebuah konsekuensi harus dipikirkan matang-matang terlebih dahulu,” terangnya.
Sabri TS, Kepala Bidang Pendidikan Dasar dan Lanjutan (Didaslan) Dinas Pendidikan Pariwisata dan Olahraga Kota Banda Aceh, mengklaim, saat ini pendidikan di Aceh sudah jauh lebih baik. Pemerintah Kota Banda Aceh sendiri terus berupaya memperbaiki mutu pendidikan di daerahnya. “Masalah anak-anak yang putus sekolah hanya nol koma nol sekian persen,” katanya.
“Di kota Banda Aceh sudah banyak sekolah yang menerapkan standar nasional, walaupun masih ada yang hanya memenuhi standar biasa, bahkan ada pula yang sudah hampir mencapai standar Internasional,” ujarnya.[]