BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Sejumlah daerah di Provinsi Aceh dilanda kabut asap dalam sepekan terakhir. Kabut itu bersumber dari asap kebakaran hutan di sejumlah provinsi di Sumatera, terutama Jambi.
Kabut asap kiriman dari Jambi itu mengganggu aktivitas dan perekonomian warga di daerah berjulukan Serambi Mekah ini. Di Lhokseumawe, misalnya, jarak pandang hanya berkisar 200 hingga 500 meter. Bahkan, sejumlah maskapai membatalkan jadwal penerbangannya –yang melayani rute Lhokseumawe-Medan.
Banda Aceh, ibukota Provinsi Aceh yang terletak di paling barat ujung Pulau Sumatera, juga mendapat kiriman kabut asap. Namun, ketebalannya tak separah kawasan pantai timur Aceh.
Kepala Seksi Data dan Informasi pada Stasiun Meteorologi Blang Bintang, Aceh Besar, Zakaria, menyebutkan, sejumlah daerah di Aceh diselimuti kabut asap.
“Ini kiriman dari Jambi,” ujarnya kepada wartawan, Kamis (3/9/2015).
Namun, selain dari Jambi, kabut asap ini juga bersumber dari kebakaran hutan di lima titik, yaitu di Aceh Barat, Pidie, dan Nagan Raya.
Pantauan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika menyebutkan daerah yang dilanda asap kabut paling parah merupakan Lhokseumawe. Jarak pandangnya hanya radius 200 meter. Lalu Sabang dengan jarak pandang tiga kilometer, Banda Aceh (5 kilometer), Meulaboh (5 kilometer).
“Asap kiriman ini karena arah angin bergerak ke Aceh –dari Jambi dan Riau,” kata Zakaria.
Meski begitu, BMKG belum bisa memprediksi apakah kabut ini akan bertambah pekat atau menghilang. “Tergantung dari sumber api,” lanjut Zakaria.
Meski Banda Aceh dan Aceh Besar ikut mendapat kiriman kabut asap, namun aktivitas warga masih berjalan normal. Begitu pula penerbangan di Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda Blang Bintang, Aceh Besar.
“Mulai hari ini kondisi asap sudah status waspada untuk Aceh,” ujar Zakaria. []
GHAISAN
