BANDA ACEH | ACEHKITA.COM – Mantan Gubernur Aceh Profesor Syamsuddin Mahmud meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Daerah dr Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda Aceh, pada Sabtu (22/5). Dia berpulang dalam usia 86 tahun.
Gubernur Aceh Nova Iriansyah atas nama pemerintah dan seluruh masyakarat Aceh menyampaikan duka mendalam atas meninggalnya Prof Syamsuddin Mahmud. Ungkapan duka cita itu disampaikan melalui Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Aceh, Muhammad Iswanto.
“Innalillahi wainnailaihi raji’un. Atas nama pribadi, keluarga, Pemerintah Aceh dan seluruh masyarakat Aceh kami menyampaikan duka mendalam,” kata Iswanto dalam keterangannya, Sabtu siang.
Ia menambahkan, Gubernur Aceh Nova Iriansyah berharap keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran dan ketabahan.
Menurutnya, bagi Nova Iriansyah, almarhum Syamsuddin Mahmud adalah tokoh Aceh yang sangat besar jasanya dalam membangun Serambi Mekkah. “Karena itu, meninggalnya beliau menjadi suatu kehilangan besar bagi masyarakat Aceh.”
Iswanto menambahkan, Gubernur Nova mengajak seluruh masyarakat Aceh untuk menyampaikan doa kepada almarhum. “Mari sama-sama kita mengirimkan doa, insya Allah almarhum mendapatkan balasan syurga dari Allah,” sebutnya.
Sementara itu, Direktur RSUDZA Banda Aceh, dr Isra Firmansyah SpA, menyampaikan, jenazah almarhum dishalatkan pada pukul 12.00 WIB di halaman parkir belakang RSUDZA dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
Menurut keterangan salah seorang keluarga, jenazah almarhum akan dimakamkan di Gampong Lada, Beureunuen, Kabupaten Pidie dan langsung diberangkatkan ke pemakaman sejenak usai prosesi pelepasan dari RSUDZA Banda Aceh.
Prof Syamsuddin Mahmud lahir di Gampong Lada, Beureunuen, Kecamatan Mutiara, Pidie, 24 April 1935. Ia diangkat sebagai Gubernur Aceh menggantikan Ibrahim Hassan pada 1993 dan menjabat hingga 2000.
Semasa hidupnya, Syamsuddin Mahmud tercatat sebagai dosen di Universitas Syiah Kuala dan juga pendiri Dayah Madrasah Aliyah Ruhul Islam Anak Bangsa.[]