Jokopi membagikan Kartu Indonesia Sabar bagi para buruh di Banda Aceh, Jumat (1/5/2015). | FOTO: Chaideer Mahyuddin/ACEHKITA.COM

BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Dua ratusan lebih buruh dan pekerja media di Aceh berunjukrasa memperingati Hari Buruh Sedunia, Jumat (1/5/2015). Peringatan Hari Buruh yang dipusatkan di Bundaran Simpang Lima diwarna aksi teatrikal.

Para buruh tiba-tiba dikagetkan dengan kehadiran seseorang yag memakai “wajah” Jokowi. Dia memperkenalkan diri sebagai Jokopi. Kepada buruh yang tengah menuntut haknya, Jokopi membagi-bagikan Kartu Indonesia Sabar.

Pada Kartu Indonesia Sabar tertulis petunjuk penggunaan. Jika mengalami kenaikan harga barang kebutuhan pokok akibat melonjaknya harga BBM, elpiji, tarif listrik, ayau perlu berobat, cukup mengusap Kartu Indonesia Sabar ke dada.

Saat membagikan kartu itu, Jokopi berpesan kepada buruh untuk selalu bersabar, meski harga kebutuhan pokok melambung tinggi dan gaji buruh tidak beranjak naik.

Unjurkasa May Day di Banda Aceh berlangsung lancar, meski sempat memacetkan arus lalu lintas. Massa bergerak berjalan kaki dari Taman Kota di depan Masjid Raya Baiturrahman menuju Bundaran Simpang Lima.

Koordinator Aksi Habibie Inseun menyebutkan, pada aksi May Day 2015 buruh bersepakat menolak upah murah yang berpotensi memiskinkan kaum buruh di Aceh.

“Kami menuntut pemerintah menaikkan upah minimum provinsi 2016 sebesar 28 hingga 32 persen, minimum dua tahun sekali,” ujar Habibie kepada wartawan.

Mereka juga menuntut pemerintah menghapuskan sistem perekrutan pekerja melalui mekanisme outsourcing. “Angkat seluruh tenaga outsourcing di BUMN menjadi pekerja tetap. Sistem outsourcing sangat merugikan pekerja,” lanjut Habibie.

Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Banda Aceh Adi Warsidi mendukung penghapusan tenaga outsourcing. Menurutnya, banyak perusahaan media yang masih menerapkan sistem perekrutan tenaga lepas ini.

“Kami mendesak perusahaan media yang mempekerjakan kontributor, koresponden atau freelance dengan standar kontrak kerja yang jelas sehingga bisa memenuhi kebutuhan hidup mereka,” ujar Adi Warsidi dalam orasinya.

AJI juga mendesak agar pemerintah menetapkan upah sektoral pekerja media dengan memperhatikan karakteristik media. “Perusahaan harus bisa meningkatkan kesejahteraan jurnalis di tengah tambahan beban kerja akibat kovergensi media maupun ekspansi bisnis perusahaan,” sebut Adi.

Aksi ini juga dihadiri Wakil Ketua DPRA Teuku Irwan Djohan. Didapuk berorasi, Irwan berjanji akan memperjuangkan hak-hak buruh dalam setiap kebijakan pemerintah mengenai para pekerja di Aceh. []

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.