UPDATE I, Pukul 21.04 WIB: Belasan warga Desa Lhok Keutapang, Kecamatan Tangse, memilih mengungsi ke masjid karena rumah mereka terendam banjir. “Kami takut terjadi banjir lebih besar dan rumah kami ambrol ke sungai,” kata seorang warga yang bertahan di masjid Lhok Keutapang, Ahad malam.
Rencananya, belasan pengungsi ini akan kembali ke rumah pada keesokan harinya. Pasalnya, rumah masih terendam lumpur setelah sebelumnya digenangi air. “Tadi banyak warga yang mengungsi ke sini juga, tapi mereka sudah kembali karena rumah jauh dari sungai. Rumah kami dekat sungai, makanya takut kembali,” kata warga.
Di Beungga, Tangse, sebuah rumah milik Abu Bakar rusak. Dapurnya ambrol ke sungai. Abu Bakar dan keluarga kini mengungsi ke rumah tetangga. []
KEUMALA | ACEHKITA.COM — Hujan deras yang mengguyur Kecamatan Keumala dan Tangse menyebabkan sejumlah ruas jalan ambrol dan longsor di kawasan itu.
Pantauan acehkita.com, sepanjang 60 meter badan jalan lintasan Keumala-Tangse di Desa Ugadeng ambrol ke dasar sungai. Sedangkan di kawasan Geunie, Kecamatan Tangse, terdapat longsoran tebing.
Kerusakan jalan itu menyebabkan arus transportasi dari dan ke Tangse menjadi terkendala. Hal serupa juga terjadi di Geunie. Malah, di Geunie lumpur longsoran menimbun badan jalan hingga setinggi selutut orang dewasa. Saat ini satu alat berat sudah dikerahkan untuk mengatasi longsor di kawasan itu.
Hujan deras mengguyur Keumala sejak pukul 16.00 WIB. Tak hanya Desa Ugadeng yang rentan abrasi, sejumlah desa di Kecamatan Keumala juga dilaporkan terendam luapan air Krueng Baro.
“Tadi air sampai menggenangi badan jalan, ini sudah surut meski arus sungai masih sangat deras,” kata Muhammad Yusuf, warga Ugadeng, kepada acehkita.com, Ahad (29/11/2015) malam.
Di Desa Jijiem, sebuah kios dikabarkan dihanyutkan air. Hingga berita ini diturunkan, hujan masih mengguyur kecamatan itu. []
HABIL RAZALI |
