BANDA ACEH | ACEHKITA.COM – Ritual tolak bala dilakukan warga di Desa Meloak Aih Ilang, Putri Betung, Gayo Lues membawa petaka. 12 anak hanyut akibat jembatan ambruk saat menonton prosesi itu. Hingga kini baru sembilan yang ditemukan.
“Baru Sembilan,” kata Mukmin, Camat Putri Betung dihubungi dari Banda Aceh, Senin (7/6).
Sekitar delapan korban ditemukan kemarin dan seorang lagi didapatkan pagi tadi. Tim SAR masih terus mencari korban hanyut.
Mukmin menolak memberi keterangan panjang dengan alas an sedang sibuk.
Insiden itu terjadi Minggu siang kemarin, saat warga menggelar kenduri tolak bala. Saat para tetua kampung menghanyutkan sesajian berupa ayam jantan putih ke sungai, puluhan anak-anak berdiri di atas jembatan gantung yang terbentang di sungai, melihat prosesi ritual itu dari atas.
“Karena anak-anak berdiri di satu sisi sehingga jembatan oleng dan anker yang menghubungkan besi jembatan lepas. Anak-anak semua jatuh dalam ke sungai,” kata Ibnu Hasyim, Bupati Gayo Lues, Senin.
Kondisi arus sungai saat itu deras, menyusul hujan lebat mengguyur wilayah itu dalam beberapa hari ini.
Sekitar 25 anak-anak mengalami luka-luka. Mereka langsung mendapat pertolongan medis, sebagian besar hanya mengalami luka lecet.[]