BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Persiraja masih menanti kepedulian pengusaha lokal untuk menjadi pemilik dan pengelola klub jelang bergulir musim kompetisi Liga Profesional Level Satu Indonesia 2011/2012 pada awal Oktober mendatang.
Untuk sementara, Persiraja masih di bawah naungan PT Atjeh Sportinda Mandiri sebagai pemegang saham. Rencananya akan diagendakan Rapat Umum Pemegang Saham untuk perubahan nama PT Atjeh Sportinda Mandiri menjadi PT Aceh Lantak Laju serta mengubah komposisi kepemilikan saham dan susunan pengurus perusahaan.
Berdasar rencana budget yang dibuat oleh Direktur PT Atjeh Sportinda Mandiri, Ari Wibowo, diestimasi total pengeluaran untuk Persiraja sebesar Rp 15 milyar, sementara proyeksi penerimaan hanya sebesar Rp 10 milyar. “Artinya di musim pertama ini terjadi defisit kisaran Rp 5 milyar,” sebut dia, Kamis (8/9).
Dia menambahkan, di musim kedua masih defisit Rp 2,5 milyar, dan di musim ketiga sudah imbang antara penerimaan dan pengeluaran. “Baru di musim keempat klub akan mencetak laba sebesar Rp 2,5 Milyar.”
Menurut dia, dalam kondisi klub sudah mencetak laba sebesar Rp 2,5 milyar di musim keempat nanti, maka perusahaan dalam keadaan sehat, dan jika dilakukan divestasi ke pihak ketiga, maka diperkirakan nilai kapitalisasinya mencapai angka Rp 30-35 milyar. Artinya klub bisa dijual senilai Rp 35 milyar, dan investasi para pemegang saham lama sudah kembali plus menikmati laba.
“Jika pemegang saham tak mau melepas semua sahamnya, cukup melepas 70 persen kepemilikan maka modal sudah kembali, dan sisa 30% masih dipertahankan sebagai pemilik klub,” ujar dia.
Bahkan Ari Wibowo yang juga seorang pengusaha itu menyebutkan, tak tertutup kemungkinan jika di musim keempat dan musim kelima klub bisa mencetak laba positif dan progresif. “Klub akan bisa go public dan listing di lantai bursa. Dengan go public sebagai perusahaan terbuka, klub akan mendapatkan dana murah, dan dana yang masuk bisa dialokasikan guna memberdayakan Badan Usaha Milik Klub agar revenue klub semakin menggelembung.”
Kepada calon investor, sebut Ari, mesti paham bahwa sepakbola industri di Aceh potensinya sangat menjanjikan, meski baru bisa dipetik hasilnya di musim keempat mendatang. []