BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Kalangan anak muda Aceh melakukan atraksi unik untuk mendukung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), yakni menggelar tarian ala hip hop atau break dance dan punk musikalisasi, di Taman Sari, Banda Aceh, Senin (16/11).
Pemuda yang tergabung dalam Aceh Youth Forum (AYF) ini, mengekspresikan kekecewaannya terhadap buruknya penegakan hukum di Indonesia, dengan beraksi bebas di lantai, diiringi musik hip hop.
“Inilah wajah hukum kita yang ternyata cuma parodi kaum elit penguasa negara ini dan istananya para koruptor,” kata Fauzan, seorang peserta, dalam orasinya.
Di negeri ini, kata dia, kebenaran sudah bisa ditukar-guling dan keadilan dengan mudah bisa diselundupkan. “Mafia peradilan yang dulunya rumor, kini sudah bisa dilihat dalam bentuk nyata,” sebutnya.
Mereka juga mengecam Komisi III DPR RI yang dinilainya tak berpihak kepada rakyat, karena mendukung Polri dan Kejaksaan Agung.
Padahal, kedua institusi ini sekarang sedang disorot oleh rakyat karena dinilai tak professional dan diduga terlibat dalam kasus kriminalisasi KPK.
“Kami meminta Presiden SBY menindaklanjuti rekomendasi Tim 8. Tegakkan hukum dan bebaskan KPK dari upaya pelemahan,” ujar Fauzan.
Mereka mendesak SBY agar mereformasi secara menyeluruh Polri dan Kejaksaan Agung, selanjutnya mengusut tuntas kasus aliran dana ke Bank Century.
Selain berorasi dan dance, mereka juga melakukan berbagai bentuk dukungan moral, mereka juga menggambar grafiti pemimpin KPK non-aktif Chandra Hamzah dan Bibit Samad Riyanto di sebuah tripleks. []