Radzie/ACEHKITA.COM

KUALA LANGSA | ACEHKITA.COM — Lebih 700 imigran asal Rohingya dan Bangladesh kembali terdampar di perairan Aceh. Mereka yang terapung di laut diselamatkan para nelayan ke Pelabuhan Kuala Langsa, Kota Langsa, Jumat (15/5/2015) subuh.

Para imigran termasuk 69 perempuan, 60 anak-anak, dan tiga bayi. Selebihnya dewasa.

Kondisi para imigran memprihatinkan. Kebanyakan di antara mereka mengalami dehidrasi akut dan lemas. Bahkan, puluhan di antara mereka mengalami luka di kepala atau badan.

Sebelum diselamatkan nelayan, para imigran terapung di tengah lautan, sekitar 40 mil dari Kuala Langsa. Sebagian dari mereka masih berada di kapal pukat harimau Thailand.

Marzuki Ramli, seorang penyelamat, menyebutkan, saat tiba di lokasi kapal mereka melihat manusia terapung di air, sehingga tidak bisa mendekat ke kapal yang mengalami rusak mesin.

Penyelamatan imigran melibatkan enam kapal nelayan Aceh.

Marzuki menyatakan, para imigran mengalami kelaparan, dehidrasi, dan luka-luka. “Kami akhirnya memasak nasi dan memberikan mereka minum,” ujarnya.

Para imigran ditampung dalam dua gudang di kompleks Pelabuhan Kuala Langsa. Mereka diinapkan di atas lantai beralaskan terpal plastik biru dan oranye.

Pemerintah Kota Langsa mendirikan dua tenda pelayanan kesehatan dan dapur umum. Pantauan acehkita.com, puluhan imigran mengalami kekurangan cairan (dehidrasi), luka bekas sayatan benda tajam.

Wakil Direktur Pelayanan RSU Langsa Syamsul menyatakan, ada 15 imigran yang dirawat intensif di rumah sakit. “Mereka mengalami dehidrasi akut dan nyeri sehingga menyebabkan kejang-kejang. Nyeri itu akibat luka yang tidak terobati,” sebutnya. []

RADZIE

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.