BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Pemerintah Indonesia kembali mengakui deklarator Aceh Merdeka Hasan Muhammad di Tiro sebagai warga negara Indonesia secara sah. Pengakuan itu ditandai dengan penyerahan sertifikat kewarganegaraan kepada pihak keluarga Hasan Tiro di Rumah Sakit Umum Dr Zainoel Abidin Banda Aceh, Rabu (2/6).
Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto menyerahkan sertifikat kewarganegaraan Hasan Tiro itu kepada pihak keluarga yang diterima oleh Fauzi Zainal Abidin, dan disaksikan Gubernur Aceh Irwandi Yusuf, Wakil Gubernur Muhammad Nazar, Ketua DPRA Hasbi Abdullah, Malik Mahmud, Zaini Abdullah, dan sejumlah petinggi GAM lainnya.
Sertifikat ini diserahkan Djoko Suyanto di ruang VIP ICCU, tempat Hasan Tiro dirawat intensif selama sepekan terakhir. Sebelumnya, Djoko, ditemani Malik Mahmud dan Zaini Abdullah, sempat mencoba berbicara dengan Hasan Tiro. Namun, “Beliau tidak bisa merespons secara verbal, tapi ada respons sedikit dari raut mukanya,” kata Djoko Suyanto kepada wartawan.
Pemerintah Indonesia kembali mengakui Hasan Tiro sebagai warga negaranya setelah petinggi GAM itu menetap di Aceh setahun terakhir ini. Djoko menyebutkan, permohonan kewarganegaraan ini sudah lama diajukan oleh kolega Tiro di kalangan GAM.
“Sudah lama, tapi kan ada prosesnya,” kata mantan Panglima TNI di Kabinet Indonesia Bersatu jilid satu itu. “Pemerintah juga berinisiatif. Jadi ini inisiatif kedua belah pihak. Kita sudah mengantisipasi bagaimana yang terbaik bagi beliau.”
Tiro kehilangan status kewarganegaraan Indonesia setelah mendeklarasikan Aceh Merdeka, yang ingin memisahkan Aceh dari Indonesia, pada Desember 1976. Tiro kemudian tinggal di Amerika, sebelum akhirnya menetap di Swedia. Perundingan Helsinki pada Agustus 2005 melunakkan sikap GAM, yang menerima otonomi luas bagi Aceh. Pada Oktober 2008, untuk pertama kalinya Hasan Tiro kembali ke Aceh setelah 30 tahun tinggal di pengasingan. []