BANDA ACEH | ACEHKITA.COM – Massa gerakan “Occupy Banda Aceh” atau “Duduki Banda Aceh” pada 1-11-2011 telah berkumpul di Taman Kota, sisi utara Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh. Mereka akan melakukan long march menuju Kantor Gubernur Aceh untuk melakukan aksi unjuk rasa.
Gerakan ini telah diagendakan semenjak sepekan yang lalu. Aksi hari ini merupakan agenda puncak dari sejumlah kegiatan yang telah digelar. Diawali dari kegiatan konferensi pers di Taman Kota yang gagal digelar karena diguyur hujan, dilanjutkan nonton bareng dan diskusi film “Battle in Seattle” di Meuligoe Café Lampineung dan diskusi kasus perampasan Sumber Daya Alam Aceh di Tikar Pandan, kemudian diakhiri dengan kegiatan membagikan selebaran dan seruan bersama dan petisi penyelamatan SDA Aceh.
Kelompok Occupy Banda Aceh itu terdiri atas LBH Banda Aceh, SMUR, KontraS Aceh, Komunitas Tikar Pandan, AJMI, IPPEMAL, HAMAS, Koalisi NGO-HAM, PEMA USM, JKMA, PCC, dan Komite Masyarakat Lhoong.
M Fauzan Febriansyah, salah seorang inisiator gerakan Occupy Banda Aceh, menyebutkan, pukul 11.00 WIB massa akan tiba di depan Kantor Gubernur Aceh.
“Kita menuntut penutupan aktivitas tambang di seluruh Aceh,” sebut dia.
Gerakan Occupy Banda Aceh ini bermula seiring dengan gerakan Occupy Wall Street yang mendesak perubahan kebijakan ekonomi Amerika Serikat beberapa waktu lalu.
Gerakan ini mengusung “We Are The 99%”. Sebagaimana disebutkan dalam akun facebook Duduki Banda Aceh, “Mari kawan, kita adalah 99% umat manusia yang melawan 1% manusia rakus yang merampas tanah dan sumber daya alam.”
Di Facebook itu juga dituliskan, gerakan ini untuk menggugah bahwa puluhan tahun Exxon Mobil hadir di Aceh Utara apakah membawa kesejahteraan? Justru Aceh Utara terpuruk menjadi daerah termiskin di Aceh.
“Kita Bersama tidak ingin Lhoong, Manggamat, dan seluruh wilayah Aceh yang punya potensi sumber daya alam terus dijarah. Dijarah oleh korporasi tambang yang kini jumlahnya ratusan. Dan kita terus miskin dan menggerutu di meja kopi,” tulis facebook Duduki Banda Aceh. []