BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Gempa berkekuatan 5,6 pada skala Richter (versi USGS 5,3 SR) yang mengguncang Aceh siang tadi berpusat di darat. Itu terjadi akibat pergerakan patahan Sumatera. Karenanya, warga diminta untuk waspada.
Ketua Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Aceh Faizal Adriansyah menyebutkan, gempa kedalaman 10 kilometer (versi USGS 48,3 kilometer di Reuleut) yang berpusat 16 kilometer Barat Daya Aceh Besar itu berada di jalur Patahan Sumatera atau Sesar Semangko.
Menurutnya, di sekitar Patahan Semangko itu terdapat sejumlah segmen atau orde kecil yang rentan terjadinya gempa darat. “Itu jalur sesar paling aktif,” kata Faizal kepada acehkita.com, Selasa sore.
Gempa siang tadi, katanya, masih dalam katagori dangkal. Sebab, hanya terjadi pada kedalaman 10 kilometer versi BMKG dan 48,3 kilometer versi USGS. “Jadi gempa dangkal itu antara 0 hingga 60 kilometer kedalamannya,” ujarnya. “Jadi energi yang dilepaskan lebih besar.”
Karena kedalaman gempa dangkal dan terjadi di darat, kata Faizal, itu memicu terjadinya kerusakan. Seperti dilaporkan sebelumnya, gempa menyebabkan sejumlah rumah di Kecamatan Tangse, Pidie, rusak.
“Gempa darat yang dangkal berpotensi merusak karena ia dekat dengan permukiman dan aktivitas penduduk,” sebutnya.
Ia meminta pemerintah untuk tidak main-main dalam membangun konstruksi fasilitas publik. Begitu pula dengan warga. “Pembangunan rumah dan infrastruktur harus diperketat, tidak boleh dibangun sembarangan,” imbau Faizal. []