BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Mengampanyekan dampak kerusakan lingkungan terhadap perubahan iklim di dunia, mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) Fakultas Hukum Universitas Syiah Kuala akan menggelar festival film bertemakan perubahan iklim pada 4-5 Juli nanti.
Menurut Ketua Panitia Agus, acara ini bertujuan untuk memberikan pemahaman akan dampak perubahan iklim pada publik sehingga dapat meminimalisasi kegiatan yang berkontribusi merusak lapisan ozon. “Karena rusaknya lapisan ozon sangat merugikan kehidupan makhluk hidup di bumi, khususnya manusia,” kata Agus dalam rilis yang dikirim ke redaksi acehkita.com, Sabtu.
Festival film ini diselenggarakan bekerjasama dengan Goethe Institut Jakarta, Komunitas Tikar Pandan, dan Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Aceh. Selain pemutaran film, festival juga diisi dengan diskusi yang menghadirkan Direktur Eksekutif Walhi Aceh, T. M. Zulfikar.
Rizki dari Komunitas Tikar Pandan menambahkan, melalui medium film, publik biasanya lebih mudah untuk menyerap informasi yang ada, sehingga memberikan pemahaman dan terwujud dalam aksi nyata nantinya.
Aceh merupakan daerah kelima pemutaran film bertemakan perubahan iklim ini. Sebelumnya, Goethe Institut Jakarta menggelar festival ini di Jakarta, Semarang, Bandung, dan Makassar.
Film yang diputar terdiri atas 7 film pendek dan 2 film panjang. Pemutaran akan dimulai sejak pukul 09.30 di Ruang Seminar Fakultas Hukum Universitas Syiah Kuala. Pemutaran ini gratis dan terbuka untuk publik. []