BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Enam toko yang terletak di Jalan Tgk H. M Daud Beureueh Kuta Alam, persisnya di depan Bank Mandiri Aceh, hangus terbakar, Kamis (9/8). Penyebab kebakaran belum diketahui, namun diduga api berasal dari kompor gas.
Pantauan acehkita.com, enam toko yang terbakar terletak di samping kantor Badan Pusat Statisitik Aceh atau di depan Bank mandiri Aceh. Empat unit armada pemadam kebakaran dikerahkan ke lokasi untuk menjinakkan api. Namun api baru berhasil dipadamkan sekitar satu jam kemudian. Tidak ada korban jiwa dalam musibah tersebut.
Muzakir, pemilik toko biro reklame yang merupakan salah satu korban, mengatakan, api pertama berasal dari warung kopi yang terletak berderetan dengan tokonya akibat kompor gas.
“Api pertama dari warung. Saat mereka masak air, dari kompor gas keluar api,” kata Muzakir kepada wartawan di lokasi kejadian.
Pada saat kejadian, lanjut Muzakir, dirinya sedang tidak berada di toko. Pun demikian, para pekerjanya berada di dalam toko pada saat api mulai merembes ke toko di sampingnya.
Samsul, pemilik warung, membantah api berasal dari warung miliknya. Menurutnya, api pertama muncul di salah satu toko. Pada saat itu, ia berusaha menyelamatkan harta benda miliknya.
“Bukan dari warung api pertama. Pas saya lihat di atas sudah ada api,” kata Samsul.
Menurut Samsul, petugas pemadam kebakaran tiba di lokasi sekitar setengah kemudian. Sebelum pemadam tiba, puluhan warga bahu membahu berusaha menjinakkan api. Namun api baru padam sekitar satu jam kemudian setelah empat armada pemadam kebakaran dikerahkan.
“Pemadam datang sudah telat. Setelah kami hubungi beberapa kali baru mereka (petugas pemadam) datang,” pungkasnya.
Informasi yang dihimpun acehkita.com, enam toko yang terbakar itu milik Agusniar (40) merupakan toko biro reklame, Muzakir (42) toko biro reklame, Legiman Manik (34) toko mesin jahit, Azhari toko ban, Samsul pedagang warung kopi, dan Fadli, sablon.
Keenam toko tersebut sudah dipasangi police line. Belum diketahui kerugian akibat kebakaran tersebut. Namun ditaksir mencapai puluhan juta rupiah.[]