Monday, April 29, 2024
spot_img

Earth Hour, Sebagian Banda Aceh Gelap

BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Sejumlah kantor pemerintah dan lokasi wisata di Banda Aceh memadamkan lampu selama satu jam. Pemadaman listrik ini dilakukan untuk memperingati earth hour, sejam tanpa nyala listrik, Sabtu (23/3/2013) malam. Aksi earth hour ini merupakan aksi kampanye yang diperingati untuk kedua kalinya di Banda Aceh sejak tahun 2012.

Masjid Raya Baiturrahman mematikan lampu pada kampanye earth hour, Sabtu (23/3/2013). | Radzie/ACEHKITA.COM
Masjid Raya Baiturrahman mematikan lampu pada kampanye earth hour, Sabtu (23/3/2013). | Radzie/ACEHKITA.COM
Pantauan acehkita.com, sejumlah lokasi yang ikut berpartisipasi dalam aksi earth hour kali ini yaitu kantor Pemerintah Kota (Balaikota) Banda Aceh, Museum Tsunami, Masjid Raya Baiturrahman, dan sejumlah kantor pemerintah lainnya yang ada di Banda Aceh. Di Balaikota, ratusan warga berkumpul di halaman kantor untuk memperingati aksi kampanye ini.

Pemadaman lampu satu jam ini dilakukan sejak pukul 21.00 WIB hingga pukul 22.00 WIB. Hadir dalam aksi pemadaman listrik secara sukarela ini di Balaikota yaitu Walikota Banda Aceh Mawardi Nurdin, Wakil Walikota Illiza Saaduddin Djamal.

Koordinator Aksi Earth Hour Aceh, Chik Rini, mengatakan, peringatan sejam tanpa listrik tahun ini juga diikuti oleh sebanyak 30 kota yang ada di Indonesia. Untuk Banda Aceh, Pemko Banda Aceh memadamkan listrik hampir di seluruh kantor pemerintahan.

“Selain kantor, lampu jalan juga dimatikan malam ini selama satu jam. Ini merupakan aksi yang dilakukan secara sukarela,” kata Chik Rini kepada wartawan di sela-sela acara.

Dalam aksi kampanye kali ini, jelas Chik Rini, didukung oleh pemerintah, sektor swasta, dan 30 komunitas di Banda Aceh.

“Aksi ini dilakukan karena keprihatinan kita terhadap bumi. Memadamkan listrik selama satu jam saja bisa mengistirahatkan bumi kita,” jelasnya.

Menurut Chik Rini, aksi memadamkan listrik selama satu jam di Aceh ini baru dilakukan di Kota Banda Aceh. “Untuk kota lain di Aceh belum ada yang berpartisipasi. Untuk Lhokseumawe hanya ada PT Harun yang memadamkan secara sukarela,” ungkapnya.

Selain di Balaikota, aksi kampnye ini juga dilakukan di salah satu hotel berbintang di Banda Aceh. Di hotel ini, sejumlah komunitas juga ikut berpartisipasi, seperti penampilan rapai geleng dan pembacaan salawat nabi dari MAN 2 Banda Aceh.

“Kami mengikuti acara ini karena kami juga peduli dengan bumi,” ungkap, salah seorang guru MAN 2 Banda Aceh, Khawaled kepada acehkita.com. []

Redaksi
Redaksihttp://www.acehkita.com
ACEHKITA.COM hadir sejak 19 Juli 2003. Kami bisa dihubungi via @acehkita, redaksi[at]acehkita[dot]com

Baca Tulisan Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Stay Connected

0FansLike
21,903FollowersFollow
24,500SubscribersSubscribe
- Advertisement -

TERBARU