BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Duet Tarmizi Karim-Zaini Djalil sebagai bakal calon gubernur dan wakil gubernur Aceh baru berusia 40 hari. Namun, pasangan ini harus “berpisah” menjelang masa pendaftaran calon kepala daerah.
Duet Tarmizi Karim dan Zaini Djalil dipastikan tidak berlanjut, meski Partai NasDem masih tetap mendukung Tarmizi maju sebagai kandidat gubernur. Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai Nasdem Teuku Banta Syahrizal menyebutkan, semua keputusan itu diambil Dewan Pimpinan Pusat Nasdem.
“Iya berubah… (Wakilnya) bisa jadi tidak (dari Nasdem lagi), bisa jadi kader partai lain,” kata Banta kepada acehkita.com, Ahad.
Tarmizi A. Karim mengakui bahwa ada perubahan formasi wakil yang akan mendampinginya. Ia telah bertemu dengan Ketua Umum DPP Partai Nasdem Surya Paloh.
“Kemungkinan besar setelah melakukan konfirmasi dan finalisasi dengan beberapa partai lain, wakilnya nanti tidak lagi dari Nasdem,” ujarnya seperti dilansir AJNN.
Duet Tarmizi Karim dan Zaini Djalil dideklarasikan pada 9 Agustus 2016 dalam sebuah konferensi pers di kantor Nasdem Aceh. Bahkan, Nasdem menyebutkan pasangan ini sebagai “Sukarno-Hatta”-nya Aceh.
Perubahan formasi wakil ini terjadi Partai Golkar menyatakan mendukung Tarmizi Karim sebagai calon gubernur Aceh periode 2017-2022. Dalam pernyataan dukungan itu, Golkar hanya menyebutkan nama Tarmizi Karim.
“DPP Partai Golkar memutuskan untuk mengusung pak Tarmizi sebagai calon gubernur Aceh periode 2017-2022,” kata Andi kepada acehkita.com, Sabtu (27/8/2016) siang.
Meski terjadi perubahan posisi wakil, Nasdem bersama PKPI dan PPP masih mendukung Tarmizi dalam pilkada 2017. Belakangan, dukungan diberikan oleh Golkar. Di Parlemen Aceh, Nasdem menguasai delapan kursi, sedangkan Golkar sembilan kursi, PPP enam kursi, dan PKPI satu kursi. []
