Thursday, April 25, 2024
spot_img

Derita Radang Empedu, Balita Ini Butuh Bantuan

BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Ghaitsaa Mumtaz (7 bulan), anak ketiga pasangan Nuraini (36) dan Hermawan (37) menderita penyakit atresia biliari (radang saluran empedu). Saat ini kondisi balita asal Desa Meunasah Eumpeh, Kecamatan Sakti, Pidie, itu memprihatinkan.

Nuraini, ibu korban, menyebutkan, anaknya menderita radang saluran empedu sejak usia dua hari. Saat itu, sekujur badan anaknya menguning.

Pelbagai upaya pengobatan telah diberikan Nuraini buat sang buah hati. Namun, penyakit yang diderita Ghaitsaa tak kunjung sembuh.

Usia tiga bulan, kata Nuraini, Ghaitsaa mendapat pengobatan di Rumah Sakit Umum Zainoel Abidin dan RSU Meuraxa Banda Aceh. Di kedua rumah sakit ini, anaknya hanya mendapat tindakan laboratorium, USG Hepar, dan rontgen.

“Tidak banyak membantu. Kondisi Ghaitsaa makin hari makin kritis. Ia selalu menangis dan menahan sakit,” kata Nuraini, Jumat (25/1/2013).

Tak menyerah, Nuraini membawa Ghaitsaa berobat di sebuah rumah sakit di Penang, Malaysia, pada Oktober 2012 setelah mengutang uang. Di sana, kata Nuraini, dokter melakukan biopsi hati dan hida scan. Namun tak banyak membantu. Dokter menyarankan agar segera dilakukan operasi kasai.

Nuraini menyebutkan, dirinya tak mampu membiayai operasi seperti disarankan dokter. Lalu, bermodal layanan asuransi kesehatan dari Pemerintah Aceh (JKA), Nuraini membawa anaknya ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta pada November 2012.

“Di RSCM hanya USG Hepar yang diberikan untuk Ghaitsaa,” kata Nuraini.

Menurut Nuraini, dokter di RSCM menyarankan agar Ghaitsaa segera dilakukan tranplantasi hati dengan biaya Rp800 juta.

“Kakak terpaksa bawa pulang kembali Ghaitsaa ke kampung karena tidak punya uang,” kata Rahmi Oktarina, adik Nuraini.

Kini, Ghaitsaa dalam kondisi lemah setelah tidak memperoleh pengobatan apa pun sejak awal Januari ini. Tidurnya pun hanya satu sampai dua jam saja per hari. Selalu diserang demam, tidak mengonsumsi ASI, badannya semakin menguning, perutnya kembung karena disebabkan hati yang membengkak.

Nuraini yang berprofesi sebagai pegawai negeri sipil, tak lagi mampu mengobati anaknya. Gajinya sebagai PNS kini saban bulan dipotong untuk melunasi kredit bank yang diambil untuk membawa Ghaitsaa ke Penang. []

Redaksi
Redaksihttp://www.acehkita.com
ACEHKITA.COM hadir sejak 19 Juli 2003. Kami bisa dihubungi via @acehkita, redaksi[at]acehkita[dot]com

Baca Tulisan Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Stay Connected

0FansLike
21,903FollowersFollow
24,500SubscribersSubscribe
- Advertisement -

TERBARU