Thursday, April 25, 2024
spot_img

Denyut Nadi Buloh Seuma

Buloh Seuma, kemukiman di bibir pantai Samudera Hindia dan berbatasan langsung dengan kawasan ekosistem Leuser itu memiliki luas 30.600 hektar dan dihuni oleh 834 penduduk dalam tiga desa; Gampong Raket, Kuta Padang dan Teungoh. Desa yang berjarak sekitar 38 kilometer dari pusat Kecamatan Trumon, Aceh Selatan itu merupakan penghasil madu murni. Saban tahun, desa ini mampu menghasilkan 10 ton sari lebah berkualitas terbaik di Aceh.

Warga Buloh Seuma bersama anaknya.
Warga Buloh Seuma bersama anaknya.

Awalnya, akses utama menuju ke desa tersebut hanya melalui laut dengan menggunakan sampan bermesin Robin. Karena beberapa kawasan Buloh Seuma masuk sebagai cagar alam, daerah itu urung dibangun sarana transportasi darat. Namun akhirnya, 16 Juli 2008 Departemen Kehutanan Republik Indonesia melalui Dirjen Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam menyetujui pembangunan ruas jalan untuk membuka keterisoliran desa tersebut dan sekarang bisa dilalui sepeda motor dan mobil gardan dua.
Penerangan di Buloh Seuma.
Penerangan di Buloh Seuma.

Kini, untuk menikmati madu asli Buloh Seuma hanya membutuhkan empat jam perjalanan melintasi kawasan gambut. Dan sayangnya, akibat pembukaan jalan itu kawasan konservasi yang dihuni bermacam margasatwa Rawa Singkil itu mulai rusak akibat ilegal logging dan pembukaan lahan sawit. Dikhawatirkan berdampak buruk terhadap kelestarian satwa dan lingkungan.
Transportasi warga.
Transportasi warga.

“Kita berharap pemerintah daerah segera melarang dan membatasi pembukaan lahan baru karena berakibat rusaknya ekosistem dan plasma nutfah endemik yang cuma ada di Rawa Singkil ini,” kata TAF Haikal, juru bicara Kaukus Pantai Barat Selatan saat mengunjungi Buloh Seuma bersama Tim Indonesia Offroad Federation (IOF) Aceh. Dia mengkhawatirkan akan banyak izin pembukaan lahan oleh perusahaan sawit yang tentunya akan mengancam pendapatan utama daerah kawasan itu, madu dan pengurangan produksi karbon terbesar di dunia.
Pengrajin kasab Aceh.
Pengrajin kasab Aceh.

Ironisnya, kehidupan warga nyaris belum tersentuh penerangan listrik, pusat kesehatan yang ideal serta minimnya guru yang mau menetap lama di sekolah terpencil itu. Semoga akses jalan itu bisa membuat generasi Buloh Seuma tidak hanya penikmat pantai saja tapi mampu meningkatkan perekenomian warga tanpa harus merusak lingkungannya.[]
Melintasi jalan gambut.
Melintasi jalan gambut.

Pembukaan lahan sawit.
Pembukaan lahan sawit.

Jerigen madu.
Jerigen madu.

Jembatan baru.
Jembatan baru.

Fasilitas umum.
Fasilitas umum.

Pedangan kasur.
Pedagang kasur.

Gadis Buloh Seuma.
Gadis Buloh Seuma.
Perahu khas Buloh Seuma.
Perahu khas Buloh Seuma.

Warga Buloh Seuma.
Warga Buloh Seuma.

Penerangan dan masa depan anak-anak Buloh Seuma.
Penerangan dan masa depan anak-anak Buloh Seuma.

Redaksi
Redaksihttp://www.acehkita.com
ACEHKITA.COM hadir sejak 19 Juli 2003. Kami bisa dihubungi via @acehkita, redaksi[at]acehkita[dot]com

Baca Tulisan Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Stay Connected

0FansLike
21,903FollowersFollow
24,500SubscribersSubscribe
- Advertisement -

TERBARU