BANDA ACEH | ACEHKITA.COM – Demo ribuan massa propemerintah Aceh, Senin (8/2), dituding dibekingi oleh pihak tertentu, untuk memperbaiki citra Pemerintah Irwandi Yusuf-Muhammad Nazar, yang dinilai gagal. Bahkan, pihak asing diduga ikut memodali aksi ini.
Isu adanya Rp1,3 milyar uang untuk menggalang aksi dukungan ini, mengalir ke rekening kordinator aksi, Nurmasyitah Ali, merebak di kalangan sebagian aktivis dan wartawan. Tak tanggung-tanggung, uang itu disebut-sebut berasal dari kantong Gubernur Irwandi Yusuf.
Namun, ini ditepis oleh Nurmasyitah. “Itu semua adalah fitnah,” katanya.
Ia mengaku tak pernah menerima uang Rp1,3 milyar dari Irwandi, masuk ke rekeningnya. “Kami ikhlas mendukung bapak Irwandi sebagai pemimpin kami,” ujarnya.
“Dana untuk aksi ini adalah murni dari simpatisan dan warga yang mendukung Irwandi. Bahkan ada dari Malaysia, Filipina,” ujarnya dalam orasi di Gedung DPR Aceh. “Jadi tidak ada dibiayai oleh Irwandi. Ini perlu kami sampaikan.”
Meski sudah disebut ada dana dari Malaysia dan Filipina, Nurmasyitah enggan menjelaskannya saat dicegat wartawan. “Tidak ada yang dibiayai asing,” kilahnya.
“Yang dari Malaysia, Filipina gimana,” tanya wartawan. “Ya dari Malaysia orang Aceh yang ada di sana. Bantuannya cuma bantuan makanan,” jawabnya.
Demo ini bertepatan dengan tiga tahun Pemerintah Irwandi-Nazar, setelah ia dilantik menjadi pemimpin Aceh, pada 8 Februari 2007.
Aksi ini, kata dia, tergerak oleh keikhlasan pihaknya. “Kalau ada yang Anda tanya tidak tahu apa-apa mereka ke mari, itu bukan orang kami. Itu provokator,” ujar Nurmasyitah.
Sebelumnya, acehkita.com sempat menanyakan kepada beberapa kaum ibu, peserta aksi yang datang dari daerah mengaku tak tahu pasti tujuan mereka ke Banda Aceh. “Pokoknya sudah disuruh ya kami pergi,” kata Nuramala, warga asal Peudada, Bireun. “Lagian kapan lagi ke Banda Aceh, kalau bukan begini,” sebutnya yang disambut tawa beberapa rekan di sampingnya.[]