BANDA ACEH | ACEHKITA.COM – Hingga debat tahapan ke-dua calon gubernur pada Rabu (11/01/2016), tercatat hanya Tarmizi Karim yang memasukkan persoalan kebencanaan dalam visi-misi mereka.
Sementara pasangan lainnya tidak menyinggung persoalan tersebut dalam paparan mereka.
Padahal hingga Rabu hari ini, para calon sudah menyamaikan visi-misi dan program kerja hingga tiga kali. Kesempatan pertama adalah saat penyampaian di DPR Aceh sebulan lalu.
Kesempatan ke dua adalah saat debat yang disiarkan salah telivisi nasional, beberapa pekan lalu. Saat itu, panelis bahkan saat itu bertanya persoalan kebencanaan yang tak dimasukkan dalam program kerja oleh semua pasangan calon.
Tarmizi Karim yang berpasangan dengan Maksalmina Ali menjadi satu-satunya calon yang kemudian memasukkan terkait isu bencana dalam bahasannya. Ia menyebutkan, selama ini tata-ruang yang disusun tidak konsisten. Karena itu, ia ingin mengubahnya menjadi lebih baik.
“Perlu pembelajaran bersama. Kita akan membuat pendidikan kebudayaan tanggap bencana yaitu manajemen tanggap darurat,” ujar Tarmizi Karim.
Sementara pasangan lain masih berkutat pada isu reformasi birokrasi, pengentasan kemiskinan dan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat Aceh. []