BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Badan Arsip dan Perpustakaan Aceh terus saja berinovasi menarik perhatian masyarakat Aceh untuk gemar membaca. Salah satunya, Badan ini mencanangkan perpustakaan akan menjadi mal pengetahuan masyarakat berkisar lima tahun ke depan.
Pustakawan Utama di Badan Arsip dan Perpustakaan Aceh Zul Akh menyebutkan, keinginan pihaknya untuk mencanangkan perpustakaan sebagai mal pengetahuan terinspirasi dari kunjungan mereka ke Singapura beberapa waktu lalu.
Di negeri Singa itu, perpustakaan menjadi tempat yang disukai dan minat masyarakat untuk membaca sangat tinggi. Penduduknya aktif membaca. “Sudah 30 persen penduduk Singapura terdaftar menjadi anggota pustaka,” kata Zul Akh saat ditemui acehkita.com, Rabu (10/10) di Pustaka Wilayah Aceh Lamnyong, Banda Aceh.
Menurut Zul Akh, minat baca warga di Aceh masih terbilang sangat rendah. Baru tujuh persen saja minat baca warga Banda Aceh. Untuk itu, Pustaka Wilayah Aceh terus berinovasi memberikan program-program baru untuk meningkatkan minat baca warga.
Caranya, mendirikan Gerakan Aceh Membaca dan juga perpustakaan keliling di seluruh Aceh. “Lagi pula dari 6.000 lebih desa di Aceh, baru 800 desa yang memiliki pustaka,” ujarnya.
Pihak Perpustakaan Wilayah Aceh, sebut Zul Akh, mengalami kendala dalam menggenjot minat baca penduduk. Fasilitas di perpustakaan umum tersebut masih minim. Begitu pula anggaran yang dikucurkan pemerintah untuk perpustakaan itu. Tahun ini, Pustaka Wilayah memperoleh dana Rp1 milyar untuk membeli koleksi buku.
Puswil Lamnyong memiliki 350 ribu judul buku dengan total 150 ribu eksemplar. “Sekarang ini kami mempunya 85 persen koleksi berbahasa Indonesia dan 15 persen berbahasa asing,” ucap Zul Akh.
Pengunjung pustaka sendiri lebih di dominasi oleh mahasiswa dan pelajar, bahkan hampir seribu orang mengunjungi pustaka wilayah untuk setiap harinya. “Untuk saat ini sudah ada 10 ribu orang yang aktif menjadi anggota pustaka wilayah Aceh.”
Muhammad Hilman, mahasiswa kelautan Unsyiah tersebut juga merasa senang dan menyukai koleksi buku Pustaka Wilayah Aceh. “Saya paling suka meminjam buku tentang agama,” papar mahasiwa Hilman. []