LHOKSEUMAWE | ACEHKITA.COM — Ikrar pemilihan kepala daerah damai di Bener Meriah diwarnai protes sejumlah kandidat bupati terhadap isi/materi ikrar, Rabu (21/3). Mereka memprotes isi ikrar tentang penggunaan fasilitas umum milik pemerintah.
Aksi protes itu disampaikan oleh pasangan calon bupati nomor urut empat, Tagore Abubakar-Aldar. Mereka memprotes materi ikrar poin 4 tentang larangan menggunakan fasilitas umum milik pemerintah yang telah ditentukan undang-undang.
Tagore Abubakar, calon bupati yang diusung Partai Golkar, menyebutkan, materi ikrar poin empat itu masih mengambang. Perlu dibuat lebih detil, kata Tagore, Rabu (21/3).
Protes tersebut menyebabkan pembacaan ikrar damai sempat terhenti selama 10 menit. Komisi Independen Pemilihan Bener Meriah menegaskan bahwa materi poin tersebut sudah benar.
Hari ini, sebanyak delapan pasang kandidat bupati Bener Meriah mengikuti ikrar pilkada damai. Mereka bersepakat untuk mewujudkan pilkada yang bebas dari intimidasi dan tekanan, sehingga rakyat bisa memilih sesuai dengan nuraninya. []