AFRIKA SELATAN | ACEHKITA.COM-Fantastis. Kendati tertinggal dua gol pada babak pertama, namun Brazil mampu membalik keadaan saat menghentikan kejutan Amerika Serikat 3-2 dalam partai final di Stadion Ellis Park, Johhanesburg, Afrika Selatan, Senin (29/6) pagi.
Kemenangan itu membuat Brazil sukses mempertahankan gelar Piala Konfederasi. Pahlawan keberhasilan Brasil adalah striker Sevilla Luis Fabiano yang memborong dua gol sehingga membuatnya menjadi top scorer lima gol dan kapten Lucio.
Keberhasilan ini membuat Brasil menjadi negara pertama yang meraih gelar juara Piala Konfederasi sebanyak tiga kali. Sebelumnya, Selecao bersama Prancis mengemas dua trofi.
Kendati demikian, Brasil dipaksa bekerja keras lebih dulu oleh AS yang di babak grup lalu menang 3-0. Rapatnya pertahanan AS membuat dominasi permainan Brasil menjadi sia-sia. Apalagi kiper Tim Howard bermain gemilang dengan melakukan tujuh penyelamatan gemilang.
Brasil pun sempat berada dalam tekanan karena lebih dulu tertinggal dua gol hingga turun minum. AS, dengan strategi serangan balik cepat, membuka keunggulan pada menit ke-10 ketika bola silang bek Jonathan Spector disambut tendangan first time Clint Dempsey hingga memperdaya kiper Julio Cesar.
Gol ini membuat kepercayaan diri pasukan Bob Bradley makin tinggi. Dan pada menit ke-27, serangan balik yang dibangun Landon Donovan lewat kerjasama satu-dua sentuhan membuat skor berubah 2-0.
Tapi kedudukan dengan cepat berubah di saat babak kedua baru berlangsung semenit. Kali ini, sebuah tembakan datar Fabiano tak kuasa dihadang Howard sehingga skor berubah 2-1.
Gol Fabiano membangkitkan semangat Brasil dan sekaligus membuyarkan konsentrasi bertahan AS yang membuat pertahanan tidak serapat di babak pertama. Selain itu, pelatih Brasil, Carlos Dunga, juga menerapkan permainan bola silang dan bola daerah lebih banyak serta para pemainnya menjadi lebih rajin bergerak membuka ruang.
Pada menit ke-59, Brasil selayaknya telah menyamakan kedudukan karena bola tandukan Kaka terlihat dari tayangan lambat televisi sudah masuk ke dalam gawang saat ditepis Howard.
Tapi gol penyeimbang 2-2 dari Brasil akhirnya tiba pada menit ke-74. Kali ini, daya agresif Fabiano dalam menyambut bola rebound hasil tendangan Robinho membuat Howard terperdaya.
Skor imbang membuat semangat Brasil makin tinggi. Sebaliknya, AS kelihatan terpukul dan ada indikasi stamina telah terkuras. Enam menit sebelum bubaran, faktor pengalaman dan mental juara membuat Brasil berbalik unggul 3-2 setelah Lucio menanduk bola penjuru gelandang pengganti, Elano.
Gol pemain Bayern Muenchen itu seakan membuat pertandingan sudah “selesai”. Usaha AS untuk mencari hasil imbang juga tak kunjung tercipta. Namun demikian, hasil ini sudah patut dihargai AS karena mereka mampu menyisihkan juara dunia Italia dan juara Eropa Spanyol. [bb]