BANDA ACEH | ACEHKITA.COM– Gelanggang Mahasiswa Sastra Indonesia (Gemasastrin) FKIP Unsyiah dan Teater Gemasastrin, akan menggelar kuliah umum dan diskusi publik di uditorium Baru FKIP Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh, Kamis (7/11/2013) esok. Kegiatan yang akan dimulai sekitar pukul 08.30 WIB itu mengangkat tema “Karya dan Kekerasan, Dua Aspek Penciptaan: Film dan Sastra”.
Kegiatan ini dilaksanakan oleh Gemasastrin FKIP Unsyiah dan Teater Gemasastrin, bersama dengan Museum HAM Aceh—sebuah konsorsium dari Komunitas Tikar Pandan, KontraS Aceh, LBH Banda Aceh, Koalisi NGO HAM; Pusat Studi Hukum dan HAM Universitas Syiah Kuala; dan Sekolah Menulis Dokarim.
Ketua Gemasastrin, Rizky Fhonna, mengatakan kegiatan ini mencoba menyoroti aspek kreativitas yang muncul saat masyarakat—dalam hal ini diwakili oleh penulis dan pembuat film—melihat fenomena konflik dan bentuk kekerasan lainnya, semisal kekerasan terhadap alam/lingkungan, keluarga, dan lainnya hingga menghasilkan karya berdasarkan pengalaman dan pengamatannya itu.
“Saat konflik hingga hari ini, beberapa penulis dan pembuat film dari Aceh yang menjadikan aspek kekerasan dalam isu sentral ceritanya, tetap mendapat apresiasi hingga ke level internasional, dalam bentuk penghargaan maupun hasil karya yang beredar luas,” kata Rizky dalam rilis yang dikirim ke acehkita.com, Rabu (6/11/2013).
Selain pemutaran film Hikayat dari Ujung Pesisir, kegiatan itu juga diisi dengan diskusi publik dengan pembicara dua sineas muda Aceh yaitu Cut Ervida Diana dan Darang Melati. Keduanya akan membahas topik tentang film dan dilanjutkan dengan pemutaran film Tjidurian 19, dan r.i. Setelah itu dilanjutkan kuliah umum dengan pemateri salah seorang sastrawan Aceh Azhari Aiyub, dengan topik tentang sastra.
“Acara ini dibuka untuk publik dan tidak dipungut biaya, kecuali untuk biaya cetak sertifikat senilai Rp5.000. Bagi peminat dapat mendaftar ke Rizky Fhonna, 085275131593,” jelasnya.[]